Mohon tunggu...
Yuli Dewi
Yuli Dewi Mohon Tunggu... -

Aku adalah seorang ibu, social worker yang mengerti sedikit tentang ilmu psikologi. Mengagumi keunikan manusia dalam mengungkapkan cerita hidup mereka dan bermimpi untuk bisa mewujudkan cerita-cerita sendiri dalam untaian tulisan indah….

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mana yang Lebih Utama, Ibu bekerja Atau Ibu di Rumah?

27 Februari 2014   21:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:24 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua hari yang lalu, ada seorang teman gelisah dengan kasak kusuk dan pembedaan antara mana yang lebih utama, ibu bekerja apa ibu di rumah..Ada yang mengatakan bahwa ibu yang full tinggal di rumah lebih mulia di banding ibu yang bekerja di luar rumah, dengan banyak resensi dan rujukan

Utama atau tidak, marilah kita coba menilai dari diri sendiri. Karena terkadang kejujuran diri lah yang kemudian akan kita amini dan mengarahkan kemana pilihan kita akan berlabuh. Selain KARENA disekitar kita banyak sumber yang membenarkan tentang keutamaan di rumah dan juga yang membela kenapa akhirnya dia memilih bekerja..

Bicara tentang penilaian diri, atau dari sisi ibu. Pasti akan sangat dipengaruhi oleh penilaian anak-anaknya. Untuk itu, mari kita tanya kepada anak-anak kita. Apakah mereka bahagia jika ibunya di rumah atau bekerja di luar rumah. Lets say, tadi pagi dalam perjalanan ke kantor, yang kebetulan saya juga bisa mengantar putri saya ke sekolah, saya tanya dia..

"Kak, lebih suka mana, mama kerja apa mama di rumah aja?" Dia jawab "Enggak tahu."

Kemudian saya pancing lagi...kak, mama sekarang kan kerja di bla bla bla....berhubungan dengan bla bla bla... kerjanya berangkat bla bla bla...

Lebih enak mana sama mama di rumah aja?

Akhirnya suara emasnya keluar "Ehm, mama kan kerja ya...kalo kerja kan di gaji. Nah kakak kalo di sekolahan kan suka disuruh bikin tugas dan beli karton, jadi gaji mama bisa dipake buat beli karton itu.."

Itu adalah jawaban simpel dari anak usia 7 tahun...

Pastinya juga akan berbeda jika nanti pertanyaan itu ditanyakan kepada anak ke duaku yang usianya masih balita...

Yang kemudian bisa membuat setiap pagi saya jadi melow karena ingin ikut "main" di kantor...

Jawaban putri saya inilah yang membuat saya bahagia dengan pilihan saya "saat ini". Dia mampu memahami pilihan dari mamanya dan itu membuat saya lebih lega untuk pergi bekerja meningalkan dia.

Nah, kenapa kata kunci yang saya munculkan adalah  “Bahagia”. Kenapa tidak “suka” atau “lebih memilih mana” atau “mana yang paling ringan?” Karena ternyata bekerja atau tidak, yang paling menentukan kualitas hidup dari si ibu adalah kebagiaan. Perasaan positif yang dimilikinya ini akan menentukan pula kualitas hidup dari anak-anaknya.

Bagi saya, yang juga adalah Ibu bekerja, untuk menumbuhkan perasaan positif, berikut adalah hal-hal yang saya temukan dalam kehidupan sebagai seorang ibu pekerja, yaitu :

1. Menjadi tidak mudah ngomel di rumah, karena bs jadi di kantor sudah terlalu banyak omelan dikeluarkan

2. Tidak boros, karena menghargai mencari uang itu tidak mudah

3. Penampilan (bisa jadi tetap) menarik, karena sering update dengan fashion atau perawatan diri

4. Disayang suami, karena tidak mudah cemburuan karena too many time to think alot small thigs to be possessive…disbanding kalo full di rumah, kadar possessive saya pasti akan naik 2000%.

Nah begitu pula bagi full mom, temukan kebahagiaan dalam menjalani aktivitas anda, karena itu yang kemudian membangun kualitas hidup anda dan orang-orang disekitar kita. Terutama bagi anak-anak kita.

Jadi kesimpulannya adalah, tidak ada yang salah, untuk menjadi perempuan bekerja atau full di rumah. Dua-duanya adalah pilihan yang mulia. Jika kita memilih, itupun karena kita "sadar" untuk mengambil keputusan itu.  Namun,ada 1 hal yang harus kita ingat,  apapun pilihan yang kita ambil, jadikan “Iam happy to…” adalah pilar utamanya..karena itu yang akan membuat hidup kita menjadi lebih indah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun