Kutemui arti cinta pada puing-puing kotak kasih sayang
Menjelma menjadi cahaya penuh warna di setiap mata memandangnya
Bersiul, bersenandung, dan berdeklamasi tatkala cinta mengeruak dalam ruang jiwa
Petang datang tak dapat terlelap hanya karena senyum bulan sabit miliknya
yang melingkari isi kepala
Pagi menyusul namun tak kunjung kutemui arti lapar hanya tak nafsu makan
tatkala tak mendengar kabarnya
Pada matahari ku ceritakan segala tentang seluk beluknya
Pun pada hujan kuceritakan padanya tentang segala kehangatan
yang keluar dari setiap katanya
Tak kutemui arti hari jika tak kudapati sesosok pria kaca mata yang kunanti sepanjang hari
Menjemputku pada sudut taman kota dan bersama pergi melintasi jalan raya
Jika jarak datang, hilanglah remahan-remahan senang
Hanya karna pujaan hati tidak datang-datang
Oh, rembulan cahayamu temaram kelihatan menembus ruang-ruang kerinduan
Tak sekali pun aku mau mendung datang menggelapkan ruang-ruang kasmaran
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H