"Hah beneran? Sumpah demi apa lo?" Bunga masih tidak percaya dengan ucapan Raka.
"Bener, serius, dua rius deh. Gue habis menang lomba  essay. Ya buat beliin lo makanan sih cukup."
Bunga benar-benar tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Memang secinta itu Bunga dengan makanan.Â
Raka  yang melihatnya hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah lucu Bunga yang sibuk menengok ke kanan dan ke kiri. Setelah beberapa saat Bunga sudah memborong banyak makanan yang beranekaragam.
"Busyet, habis segitu banyak?"
"Gue beli banyak, gue ngga makan sendiri. Kita makan bareng-bareng ya. Tuh ada meja kosong disitu yuk." Bunga mengajak Raka duduk di kursi ujung Bazar yang kosong.
"Nih, lo tinggal pilih mau yang mana. Eh gue tadi beli ayam goreng kunyit kesukaan lo. Nih!." Bunga menunjukkan kotak berisi ayam goreng kunyit kesukaan Raka.
"Thank you sayangku." Raka mengambil ayam goreng dari tangan Bunga. Sedangkan Bunga semakin tak tahu apa yang terjadi dengan jantungnya setelah mendengar kata sayang dari mulut Raka.Â
Buru-buru Bunga menetralkan hatinya dan cepat membuka kantong kresek berisi risol dan memakannya dengan lahap, ya memang Bunga k
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H