Mohon tunggu...
Yulianto Satmoko
Yulianto Satmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Sederhana dalam berfikir

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Berdiri di Sini

8 April 2021   07:43 Diperbarui: 8 April 2021   07:54 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku berdiri disini laiknya pohon sedang  menjejakkan tanah  untuk menguatkan

Lalu kulihat dirimu mirip  pengelana yang kehilangan kompas dan gairah kehidupan 

Lenganmu mengembang seperti sebuah pengumuman 

Aku senang dan bahagia,  teman serta handai taulan

Aku hanya satu pohon sandaran tempatmu menangis,  merutuk,  atau diri yang kehilangan

Aku yang tahu sebenarnya apakah dirimu wujud penuh  kekosongan,  tak pernah  mencari  keheningan 

Panggung,  panggung,  bagimu semua soal yang harus ditampilkan

Aku masih berdiri disini menikmati sepoi angin dan  menjadi sandaran

Melihatmu lelah berlari,  mencari dan bersembunyi pada ambisi  letih nian

Diamlah disini,  duduklah dan cari  keheningan 

Mungkin  ada saatnya  berhenti  berjalan atau berlari saat mulai  kelelahan

Tanggalkan kepalsuan

Tanggalkan rasa kekosongan

Aku masih berdiri disini  seperti pohon

Kadang ada badai yang coba kulawan

Atau kunikmati semua mirip makanan dalam nampan

Kau ada dan bersandar, ataupun  tak  ada, aku masih sama,  aku menjadi  rerindangan

Yang melihat mereka berlarian

Saling memukul dan menjegal di belakang tabir yang ada di kegelapan dalam tampilan menyilaukan

Dirimu, kegelapan  dan pakaian menyala untuk menutupi kekurangan

Kemarilah, membekulah seperti  diriku,  saat mencari  apa  yang kau bingungkan

Biarkan terang itu menyala bahkan dalam kegelapan

Lalu dirimu laik menjadi sandaran yang penuh kekuatan dan lampu  menyala kebaikan

Singkirkan semua panggungmu,  aku peduli padamu  sebenarnya,  tetapi  kepalsuanmu mengenaskan mirip  patron jahitan yang dipaskan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun