Mohon tunggu...
Feby Dwi Sutianto
Feby Dwi Sutianto Mohon Tunggu... -

a learner

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Berkunjung ke Kampung Bali di China

5 Juli 2017   22:22 Diperbarui: 8 Juli 2017   14:37 32671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Foto: Pelajar Indonesia dan Warga Kampung Bali
Foto: Pelajar Indonesia dan Warga Kampung Bali
Meski percakapan para pria dan wanita paruh baya di Kampung Bali menggunakan Bahasa Bali hingga Bahasa Indonesia, namun mereka mengalami kesulitan ketika menuliskan namanya dalam tulisan latin. Hal ini dialami oleh Koh Ho Ting.

"Dulu sekolah di Indonesia, tapi itu 56 tahun lalu, jadi sekarang sudah agak lupa (tulisan latin Bahasa Indonesia). Saya datang ke sini tahun 1961. Istri saya sekarang usia 70 tahun. Saya sendiri usia 72 tahun," ujar Pria yang berprofesi terakhir sebagai tentara di China ini.

Hal serupa juga dialami oleh anak dan cucu mereka yang rata-rata kini hanya mengerti sedikit tentang Bahasa Indonesia dan Bahasa Bali. Maklum saja, mereka telah terlahir dan bersekolah di China yang sehari-hari menggunakan Bahasa Mandarin.

"Anak dan cucu sudah nggak bisa Bahasa Indonesia dan Bahasa Bali. Mereka bisa cuma dengar saja, karena orang tuanya sekarang pakai Bahasa Mandarin, di sekolah juga dapat Bahasa Mandarin jadi nggak bisa ngomong Bali dan Indonesia," ucap wanita bernama The Chun Nio.

Foto: halte bus kampung Bali di Quanzhou
Foto: halte bus kampung Bali di Quanzhou
Cuitan Warga Kampung Bali: Saya Kangen Ayam Betutu Gilimanuk

Meski telah menjadi Warga Negara China, mereka tetap menjaga silaturahmi dengan keluarga besar mereka yang ada di Bali. Mereka beberapa kali pulang ke Bali untuk mengunjungi keluarga hingga sekadar berlibur.

"Sudah 5 kali pulang ke Bali. Terakhir tahun 2012. Saya masih punya family di Indonesia, kebetulan saya anak paling besar," ucap Tan Kok Tjian.

Selain menjaga silaturahmi, mereka juga kangen dengan rumah masa kecil. Ada juga yang mengaku rindu mencicipi masakan Bali seperti disampaikan oleh Koh Ho Ting.

"Saya kangen sama Ayam Betutu Gilimanuk sama Babi Guling di Gianyar," ujarnya.

Ketika saya mengunjungi Kampung Bali tanggal 23 Juni 2017, penduduk sedang 'mempercantik' kampungnya untuk menyambut kunjungan perwakilan dari Provinsi Bali pada tanggal 24 Juni 2017.

Lim Dji San yang kini lebih banyak tinggal di Shenzhen, China bersama anak dan cucunya, khusus datang ke Kampung Bali untuk menghadiri pertemuan dengan Perhimpunan Persahabatan Indonesia Tiongkok (PPIT) Provinsi Bali. Ia juga akan membawakan tarian pada acara penyambutan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun