7.Teori empati dan Martin Teori empati Martin Hoffman berfokus pada bagaimana empati berkembang sejak masa kanak-kanak dan bagaimana peran empati dalam moralitas manusia. Hoffman memandang empati sebagai kemampuan bawaan yang berkembang melalui tahapan-tahapan tertentu seiring dengan pertumbuhan dan pengalaman. Empati, menurut Hoffman, adalah respons afektif yang muncul ketika seseorang merasakan emosi yang sama atau mirip dengan emosi yang dialami orang lain.
Pengertian Empati Menurut Hoffman
Empati adalah kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain, termasuk berbagi emosi orang lain dan mengalami emosi tersebut seolah-olah kita berada dalam situasi yang sama. Empati tidak hanya sekadar mengidentifikasi emosi orang lain tetapi juga melibatkan respon emosional yang selaras.
Tahapan Perkembangan Empati Menurut Hoffman
Hoffman menyusun empat tahap perkembangan empati dari masa bayi hingga dewasa. Setiap tahap menunjukkan kemampuan yang lebih kompleks dalam memahami dan berbagi emosi dengan orang lain.
1. Empati Global (0-1 tahun)
Pada tahap ini, bayi tidak dapat membedakan antara diri mereka dan orang lain. Ketika mereka melihat orang lain dalam keadaan kesusahan atau sedih, mereka mungkin juga merasa terganggu tetapi tidak dapat mengidentifikasi emosi itu berasal dari luar diri mereka.
Contoh: Bayi menangis ketika mendengar bayi lain menangis, tetapi mereka belum memahami bahwa tangisan itu adalah dari bayi lain.
2. Empati Egocentris (1-2 tahun)
Anak-anak mulai menyadari bahwa orang lain adalah individu yang terpisah dari diri mereka sendiri, tetapi mereka masih memproyeksikan perasaan mereka sendiri ke orang lain.
Contoh: Ketika melihat orang lain sedih, anak mungkin memberikan benda yang menurut mereka membuat dirinya merasa lebih baik, seperti memberikan mainan kepada orang yang sedang sedih, meskipun mainan itu mungkin tidak relevan bagi orang tersebut.