Penghukuman (Punishment): Sebaliknya, jika perilaku yang diamati diikuti oleh konsekuensi negatif (hukuman), individu mungkin menghindari perilaku tersebut.
Penguatan tidak langsung: Pembelajaran sosial juga bisa terjadi ketika seseorang mengamati orang lain menerima penghargaan atau hukuman (ini disebut vicarious reinforcement).
4. Proses-proses Kognitif
Bandura menekankan pentingnya proses kognitif dalam pembelajaran sosial, yang membuat pembelajar lebih dari sekadar "peniru pasif". Menurut Bandura, pembelajaran observasional melibatkan empat tahap kognitif:
Perhatian (Attention): Individu harus memberikan perhatian yang cukup terhadap perilaku model agar dapat mempelajarinya.
Retensi (Retention): Setelah mengamati perilaku, individu harus menyimpan informasi tersebut dalam ingatan untuk digunakan di masa depan.
Reproduksi (Reproduction): Individu harus memiliki kemampuan fisik dan mental untuk mereproduksi atau meniru perilaku yang diamati.
Motivasi (Motivation): Individu harus termotivasi untuk meniru perilaku. Motivasi ini dipengaruhi oleh hasil yang diharapkan, seperti penguatan positif atau negatif.
5. Self-efficacy (Efikasi Diri)
Definisi: Bandura memperkenalkan konsep self-efficacy, yaitu keyakinan individu pada kemampuan mereka untuk mengendalikan peristiwa yang mempengaruhi hidup mereka dan mencapai tujuan tertentu. Self-efficacy memainkan peran penting dalam menentukan apakah seseorang akan mencoba suatu perilaku yang dipelajari.
Pengaruh Self-efficacy: Orang dengan self-efficacy tinggi lebih cenderung memulai tindakan, lebih gigih, dan lebih tangguh dalam menghadapi kegagalan. Sebaliknya, orang dengan self-efficacy rendah cenderung ragu-ragu dan cepat menyerah.