Mohon tunggu...
Yuliani
Yuliani Mohon Tunggu... Atlet - Mahasiswa

Silat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori belajar sosial Albert Bandura

18 Januari 2025   14:48 Diperbarui: 18 Januari 2025   14:48 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penghukuman (Punishment): Sebaliknya, jika perilaku yang diamati diikuti oleh konsekuensi negatif (hukuman), individu mungkin menghindari perilaku tersebut.

Penguatan tidak langsung: Pembelajaran sosial juga bisa terjadi ketika seseorang mengamati orang lain menerima penghargaan atau hukuman (ini disebut vicarious reinforcement).

4. Proses-proses Kognitif

Bandura menekankan pentingnya proses kognitif dalam pembelajaran sosial, yang membuat pembelajar lebih dari sekadar "peniru pasif". Menurut Bandura, pembelajaran observasional melibatkan empat tahap kognitif:

Perhatian (Attention): Individu harus memberikan perhatian yang cukup terhadap perilaku model agar dapat mempelajarinya.

Retensi (Retention): Setelah mengamati perilaku, individu harus menyimpan informasi tersebut dalam ingatan untuk digunakan di masa depan.

Reproduksi (Reproduction): Individu harus memiliki kemampuan fisik dan mental untuk mereproduksi atau meniru perilaku yang diamati.

Motivasi (Motivation): Individu harus termotivasi untuk meniru perilaku. Motivasi ini dipengaruhi oleh hasil yang diharapkan, seperti penguatan positif atau negatif.

5. Self-efficacy (Efikasi Diri)

Definisi: Bandura memperkenalkan konsep self-efficacy, yaitu keyakinan individu pada kemampuan mereka untuk mengendalikan peristiwa yang mempengaruhi hidup mereka dan mencapai tujuan tertentu. Self-efficacy memainkan peran penting dalam menentukan apakah seseorang akan mencoba suatu perilaku yang dipelajari.

Pengaruh Self-efficacy: Orang dengan self-efficacy tinggi lebih cenderung memulai tindakan, lebih gigih, dan lebih tangguh dalam menghadapi kegagalan. Sebaliknya, orang dengan self-efficacy rendah cenderung ragu-ragu dan cepat menyerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun