Mohon tunggu...
Yulianita Abu Bakar
Yulianita Abu Bakar Mohon Tunggu... Guru - Guru

There are things more important than happiness (Imam Syamil's son)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rasa Bersalah Harus Dibawa Pergi

15 Maret 2024   02:42 Diperbarui: 15 Maret 2024   02:44 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi di sini, di rumah paman ku. Hidupku tidak juga mudah. Banyak sekali gangguan. 2 hari pertama aku sampai di sini. Bibi memarahi ku karena aku tidak bisa masak gulai ikan gurami. Esok nya, saat aku pergi ke warung, Aku di ganggu oleh anak-anak muda yang sedang duduk di pinggir jalan. Dan kemarin, Zalyan. Entah apa lagi masalah yang akan menghampiri. 

Di sini aku tidak pergi salat Tarawih ke masjid. Aku memilih salat di kamar ku. Aku tidak berani keluar rumah di malam hari. Ini bukan kampung ku. Aku harus menjaga diriku di tempat orang. Itu pikiran ku.

Aku membiasakan diri tidur lebih awal. Di rumah aku biasa tidur jam 11 malam. Tapi semenjak aku sampai di rumah paman. Aku tidur jam 09 malam. Aku bangun jam 3 pagi untuk belajar. Belajar bahasa Inggris selama 1 jam. Membaca Quran 5 lembar, selebihnya aku pakai untuk menggambar atau membaca koran bekas. Dari pagi sampai sore aku akan sibuk di dapur dengan kue-kue kering. Selagi aku masih tinggal di rumah paman, Hanya dini hari waktu yang aku punya untuk diriku sendiri. 

Sering aku teringat pada dua sahabatku, Po-pon dan Sarah. Aku iri pada mereka yang bisa berkuliah dengan beasiswa. Sementara aku yang tertinggal harus berhadapan dengan banyak masalah dan membawa perasaan bersalah. Aku ingin marah. Tapi marah pada siapa? Pada Tuhan kah? Tapi Tuhan pemilik segalanya.... Marah pada orang tua ku? Marah pada uni yang kawin muda dan pindah ke Palembang?  

Ah........otak ku panas bila segala penyesalan dan pertanyaan itu datang. Lebih baik aku menyibukkan diri, menghadapi, menjalani serta menerima keadaan ku saat ini. Ramadan ini akan aku habiskan dengan bekerja di rumah paman. Dan aku akan bertahan di sini sampai aku menguasai bahasa Inggris. Agar nanti aku punya bekal untuk mencari pekerjaan lain yang lebih baik.

Selesai 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun