Studi komparasi ini memperlihatkan bahwa Finlandia dan Jepang mengimplementasikan pendekatan manajemen pendidikan yang berbeda untuk mencapai tujuan yang sama---yakni pendidikan berkualitas dan pembentukan karakter siswa. Finlandia menunjukkan bahwa fleksibilitas dalam pendidikan dan kesejahteraan siswa dapat menghasilkan capaian yang baik tanpa mengorbankan kesehatan mental siswa. Sementara itu, Jepang membuktikan bahwa kedisiplinan dan kerja keras dapat membentuk generasi yang tangguh dan berprestasi.
Tidak ada satu model pendidikan yang dapat dianggap paling baik, karena setiap negara memiliki nilai dan kebutuhan yang berbeda. Pelajaran yang bisa dipetik dari studi ini adalah pentingnya keseimbangan antara capaian akademik dan kesejahteraan siswa. Pendidikan tidak hanya tentang prestasi, tetapi juga tentang membentuk individu yang siap berkontribusi pada masyarakat dengan kesejahteraan mental yang terjaga. Studi ini mengingatkan kita bahwa manajemen pendidikan yang efektif adalah yang mampu menyesuaikan dengan konteks sosial dan budaya, serta adaptif dalam menghadapi tantangan masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H