Jerome Bruner adalah seorang pengikut setia teori kognitif. Lahir di New York, 1 Oktober 1915. Beliau menghabiskan waktunya di New York Lebih dari 45 tahun menekuni psikologi kognitif sebagai suatu alternatif teori behavioristik dalam psikologi sejak pertengahan abad 20.
Bruner banyak memberikan pandangan tentang perkembangan kognitif manusia, bagaimana manusia belajar, atau memperoleh pengetahuan dan mentransformasi pengetahuan.
Bruner menyatakan untuk menjamin keberhasilan belajar, guru menyajikan pembelajaran sesuai dengan tingkat kognitif. Menurut Bruner perkembangan kognitif terjadi melalui 3 tahap perkembangan yaitu enaktif, ikonik, dan simbolik.
Tahap enaktif
Pada tahapan ini siswa terlibat langsung dalam pembelajaran. Dalam tahap belajar ini siswa berkesempatan untuk belajar sambil melakukan kegiatan dengan menggunakan benda-benda konkret dan situasi secara nyata, sehingga siswa dapat memegang, melihat benda-benda tersebut.
Tahap ikonik
Dalam tahap belajar ini pembelajaran dengan memakai gambar/objek untuk mendapatkan pengatahuan. Pengetahuan diwujudkan dalam bentuk gambar, bayangan visual, atau diagram. Yang menggambarkan situasi konkret sebelumnya.
Tahap simbolik
Tahap pembelajaran di mana pengetahuan diprepresentasikan dalam bentuk symbol-simbol abstrak yaitu simbol artiter yang diapkai berdasarkan kesepakatan orang-orang dalam bidang yang bersangkutan, baik simbol-simbol verbal (misal huruf-huruf, kata-kata, kalimat-kalimat), lambang-lambang matematika, maupun lambang abstrak.
Implementasi teori belajar Bruner dalam materi matematika penjumlahan di SD kelas rendah
Tahap enaktif
Dalam pembelajaran matematika penjumlahan. Siswa diajarkan dengan menggunakan benda-benda konkrit yang berada di sekitarnya misalnya dengan menggunakan pensil
Siswa diminta untuk memegang pensil, tangan kanan memegang 2 pensil dan tangan kiri memegang 3 pensil. Kemudian siswa menghitung jumlah seluruh pensil yang dibawanya.
 Tahap ikonik
Dalam tahapan ini siswa masih belajar dengan materi yang sama namun tidak perlu menggunakan pensil lagi tapi menggunakan gambar-gambar, misalnya dengan menggunakan gambar bola atau kelereng.
Tahap simbolik
Siswa sudah tidak menggunakan bantuan visual, siswa dapat menjelaskan menghitung secara abstrak tanpa menggunakan bantuan seperti tahap sebelumnya, Contoh 2 + 3 =5Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H