Mohon tunggu...
Rr YulianaIntan
Rr YulianaIntan Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi

"Be yourself"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Manusia Dalam Pandangan Islam

25 Juni 2019   20:10 Diperbarui: 28 Juni 2021   07:19 21226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manusia Dalam Pandangan Islam | freepik

Menurut Islam, manusia adalah  makhluk yang paling sempurna, ia diciptakan untuk menjadi kholifah di bumi, pada saat manusia dilahirkan ia membawa kemampuan-kemampuan yang disebut fitrah, fitrah inilah yang disebut dengan potensi Oleh karena itu, dalam kaitannya dengan pendidikan, dalam Islam sangat dikenal adanya fitrah. Manusia dalam Al-Quran adalah makhluk yang dilahirkan dalam keadaan suci  pendidikanlah yang dapat mengubah dan menentukan manusia menjadi manusia yang konkrit.

Darinya kita dapat mengetahui, dan mengenal tentang berbagai macam konsep yang berhubungan dengan kehidupan, baik yang fisik ataupun yang non fisik. Satu dari sekian permasalahan yang dibahas dalam Al-Qur'an yang acap kali menjadi bahan kajian yang sering dinilai secara spekulatif, yang didasarkan pada pandangan yang sangat subyektif dan tidak disandarkan pada pegangan yang benar - benar bisa dipercaya yakni konsep tentang manusia. 

Baca juga: Konsep Manusia Menurut Descartes

Konsep manusia adalah konsep sentral bagi setiap disiplin ilmu sosial kemanusiaan yang menjadikan manusia sebagai objek formal dan materialnya. Agar konsep manusia yang kita bangun bukan semata-mata merupakan konsep yang spekulatif, maka kita mesti bertanya pada Dzat yang mencipta dan mengerti manusia, yaitu Allah SWT, melalui Al-Qur'an. Lewat Al-Qur'an Allah memberikan rahasia-rahasia tentang manusia. Karenanya, kalau kita ingin tahu manusia lebih nyata, benar dan sungguh-sungguh, maka Al-Qur'an memberikan gambaran tentang manusia sebagai berikut :

a. Menggunakan kata yang terdiri dari huruf alif nun dan sin semacam insan, ins, atau annas

b. Menggunakan kata basyar.

c. Menggunakan kata bani Adam, dan zuriyat Adam.

Kata basyar berasal dari akar kata yang pada mulanya beraeti 'menampakkan sesuatu dengan baik dart indah ". Dari akar kata yang sama lahir kata basyar yang berarti kulit. Manusia dinamai basyar karena memiliki kulit yang jelas, dan berbeda dengan kulit binatang yang lain. Proses kejadian manusia sebagai basyar, melalui tahap-tahap sehingga mencapai tahap kedewasaan. Sebagaimana dijelaskan dalam al-Ruum: 20 yang artinya: "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya (Allah) menciptakan kamu dari tanah, kemudian ketika kamu menjadi basyar kamu bertebaran".

Kata insan terambil dari kata uns yang berarti jinak, harmonis, dan nampak. Kata insan dalam al-Qur'an digunakan untuk menunjukan Kepada manusia dengan segala totalitasnya, bisa Dan raga. Manusia yang berbeda antara sesorang yang lain.  Animation perbedaan, fisik, mental, Dan kecerdasan.

 Asal Kejadian Manusia

Secara tegas dan gamblang Allah SWT melalui al-Qur'an al Karim menjelaskan penciptaan unsur manusia pertama (Adam a.s) yang diciptakan Allah dari materi (tanah) dan non-materi (ruh Ilahi) melalui proses. Akan tetapi tidak dijelaskan bagaimana proses itu belangsung. 

Baca juga: Konsep Manusia dalam Worldview Islam

Demikian juga dengan tahapan-tahapan reproduksi manusia pertama tersebut yang hanya lebih banyak menjelaskan tahapan yang berkaitan dengan unsur tanahnya bukan unsur ruh Illahiyahnya. Melalui lsyarat penciptaan Adam a. s. yang dikemukakan dalam ayat-ayat yang berbeda dan pengertian yang berbeda pula ditemukan bahwa asal kejadian manusia tersebut sebagai berikut:

1. Bahwa Allah mendapatkan Adam dari tanah.

2. Pada ayat yang lain dijelaskan diciptakan dari tanah (thin) yang merupakan campuran tanah dengan air.

3. Ayat yang lain mengemukakan bahwa tercipta dari lumpur hitam yang diberi bentuk dan beeubah melalui proses udara.

4. Diciptakan dari tanah yang melekat (tanah liat) .

5. Diciptakan dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk

6. Diciptakan dari tanah kering seperti tembikar. (Najati, 1983)

Kemudian Allah SWT meniupkan ruh-Nya kepada materi tersebut sehingga. terciptalah Adam 'Alaihissalam, sebagaimana Firman-Nya dalam surah Shaad 71-72, artinya: Artinya: "Ingatlah ketika Rabbmu berfirman kepada Malaikat, Bahwa sesungguhnya aku akan menciptakan manusia dari tanah.Maka apabila telah aku sempurnakan kejadian nya dan aku tiupkan pada roh (ciptaan) ku maka hendaklah kamu bersujud kepada nya".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun