Mohon tunggu...
yuli akhadiyanti
yuli akhadiyanti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Case Based Learning dalam Pembelajaran IPS

25 Mei 2022   18:26 Diperbarui: 25 Mei 2022   18:33 7737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan 

Pembelajaran yang asyik dan menyenangkan tentunya tidak terlepas dari guru yang professional dalam mengajar, namun metodenya  juga harus diperhatikan. Pemilihan metode pembelajaran sangat berpengaruh terhadap hasil yang dicapai siswa dalam belajar. Oleh karena itu pemilihan metode belajar sangat penting untuk dilakukan agar sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Apalagi dalam pembelajaran IPS atau Ilmu Pengetahuan Sosial yang memiliki cakupan luas karena dipakai dari jenjang SD, SMP, dan SMA. Oleh karena itu model pembelajarannya pun bervariasi. Beberapa contoh model pembelajaran diantaranya adalah Project Base Learning, Problem Based Learning, dan masih banyak lagi. kali ini penulis ingin menjelaskan tentang Case Based Learning secara mendalam. Mari kita simak pembahasan dibawah ini.

  1. Model Case Based Learning 

Pada akhir 1800-an, pembelajaran berbasis kasus (CBL) diperkenalkan ke dalam pendidikan tinggi hukum. Pada awal 1900-an, jenis pembelajaran ini diperkenalkan ke sekolah menengah ekonomi. Kualifikasi Akademik Pembelajaran berbasis kasus merupakan upaya menjembatani kesenjangan antara siswa dengan dunia nyata yang akan mereka hadapi nanti; dalam hal ini siswa adalah pembelajar yang aktif. Alhasil, siswa harus memberikan kasus-kasus yang bersifat simulasi sehingga dapat dilatih sebagai profesional sejati.

Menurut Barnes et al (1994), kasus adalah catatan peristiwa yang tampaknya mencakup poin keputusan yang cukup imajinatif dan arus bawah yang provokatif untuk menarik minat kelompok diskusi. Dalam hal ini, kasus dapat berupa kejadian nyata atau dapat dibuat sebagai simulator. Karakter, situasi, dan dilema yang tercantum dalam skenario, yang harus dapat mendorong diskusi yang bermakna untuk pembelajaran, adalah salah satu elemen utama yang harus diperhatikan dalam struktur kasus. Kasus kompleks dengan banyak informasi menggambarkan peristiwa yang dapat ditafsirkan dalam berbagai cara. Hal-hal seperti ini akan mendorong siswa untuk bertanya daripada menjawab pertanyaan, merangsang mereka untuk memecahkan masalah, membentuk kecerdasan bersama, dan mengembangkan perspektif yang berbeda.

Model pembelajaran Case Based Learning (CBL) menggunakan skenario kehidupan nyata yang telah didokumentasikan secara menyeluruh sebagai alat pembelajaran. Dalam kegiatan diskusi, siswa harus menggali dan menemukan masalah dan solusi dari kasus-kasus yang diberikan di bawah arahan guru. (1) Siswa dapat mengungkapkan kasus atau masalah dan menggunakan kasus yang berkaitan dengan situasi baru dalam model Case Based Learning (CBL) ini. (2) Siswa memiliki kemampuan menganalisis, berkolaborasi, dan berkomunikasi secara efektif. (3) Siswa lebih terlibat dalam pembelajaran. (4) Pembelajaran berbasis kasus dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan komunikasi, berbicara, dan berpikir kritis mereka.

Siswa akan dengan mudah menggunakan keterampilan dasar dalam memecahkan atau menyelesaikan kasus yang diberikan oleh pendidik dalam proses pembelajaran melalui diskusi saat menggunakan model pembelajaran Case Based Learning (CBL). Selain itu, dengan memahami konsep siswa terhadap materi pembelajaran yang ditandai dengan keaktifan siswa dalam memecahkan kasus melalui diskusi, guru hanya berperan sebagai fasilitator dan moderator dalam proses diskusi. Siswa dapat dengan leluasa mengembangkan kemampuannya dalam memecahkan kasus faktual yang disajikan oleh pendidik.

  1. Penerapan Case Based Learning dalam Pembelajaran IPS

IPS merupakan mata pelajaran yang berada pada tingkat pendidikan dasar dan juga menengah.  Mata pelajara IPS mempelajari mengenai ilmu-ilmu sosial mengenai konsep, generalisasi dan temuan-temuan penelitian ditentukan dan diobservasi setelah fakta terjadi. Dengan menerapkan metode Case Based Learning, guru tidak lagi menerapkan metode pembelajaran ceramah. Guru hanya membantu membantu siswa untuk mengembangkan pikiran mereka, memecahkan masalah dan keterampilan intelektual  dengan melibatkan mereka dengan pengalaman nyata yang ada di sekitarnya.

Pembelajaran IPS dengan menggunakan metode Case Based Learning lebih optimal karena siswa yang memiliki kemampuan berfikit rendah mempunyai kesempatan yang sama dengan siswa lain dalam mencari informasi serta bekerja sama mengenai  pemecahan permaalahan. Tiap kelompok juga dapat saling tukar informasi sehingga membuat siswa menjadi aktif, kreatif, mandiri serta memahami materi yang baik. Pemahaman materi yang baik dapat membuat hasil belajar yang baik pula. Menurut Brett Williams, tahap-tahap pembelajaran pada Case Based Learning yaitu membagi siswa dalam kelompok kecil, menetapkan   kasus,   menganalisa   masalah,   mencari informasi  dan  membuat  langkah-langkah  penyelesaian,  membuat  kesimpulan, presentasi  dan  perbaikan

Dalam penerapan Case Based Learning pada pembelajaran IPS, biasanya guru membentuk siswa dalam beberapa kelompok dan menetapkan kasus yang akan dipecahkan. Kasus yang disediakan merangsang siswa untuk berpikir secara aktif dan tidak mengandalkan guru untuk menjelaskan kasus tersebut. Kemudian tiap perwakilan kelompok membacakan kasus dan yang lain menyimak. Hal ini bertujuan agar siswa lebih tertarik dengan materi yang dipelajar. Selanjutnya yaitu tahap menganalisa kasus, kasus pada pembelajaran CBL merupakan  permasalahan  yang  terstruktur  (Well-structured), yaitu  masalah disajikan  dengan  rangkuman  fakta  yang  terorganisir. Kemudian yaitu tahap mencari informasi, siswa melihat atau meninjau kasus dari berbagai sudut pandang pengetahuan untuk merumuskan kemungkinan dalam pemecahan masalah. Setelah itu, mengumpulkan berbagai informasi yang dibutuhkan yang nantinya digunakan untuk menentukan hipotesis. Setelah itu, tahap membuat kesimpulan, hipotesis yang diterima dibuat kesimpulan. Selanjutnya, setiap kelompok melakukan presentasi hasil diskusi dan siswa lainnya dapat mengajukan pertanyaan.

Dengan metode pembelajaran yang mengikutsertakan siswa secara langsung membuat siswa menjadi lebih aktif dan bersemangat dalam proses pembelajaran serta menuntut siswa paham materi IPS untuk berusaha menyelesaikan kasus yang mereka pilih. Sebelum membagi siswa dalam beberapa kelompok, guru telah memberikan sedikit materi IPS yang berhubungan dengan kasus yang akan dipilih. Pada awal pertemuan dengan penerapan metode Case Based Learning, biasanya 50% siswa masih terlihat bingung karena membutuhkan arahan yang detail tetapi setelah pertemuan pertama dan pertemuan kedua siswa sudah dapat beradaptasi dan paham mengenai metode pembelajaran ini pada pembelajaran IPS.

Kasus yang dapat digunakan dalam pembelajaran dengan metode Case Based Learning yaitu berkaitan dengan lingkungan, kondisi, situasi ataupun gambaran masa depan siswa yang dapat dianalisa dan dipertimbangkan soluinya dengan menggunakan pengetahuan serta pengalaman tiap siswa. Kasus yang baik dalam pembelajaran IPS yaitu yang menciptakan empati dan juga memiliki utilitas pedagogik dan karena metode Case Based Leraning bersifat  terstruktur,  siswa  dapat  mengetahui  pola masalah  dan  dapat  merencanakan  langkah  penyelesaian  dari  masalah  tersebut. 

  1. Keuntungan  Penggunaan Case Based Learning dalam Pembelajaran IPS

Dikutip dari hasil penelitian yang dibawakan oleh Handika Andrianto  menyatakan bahwa Case Based Learning (CBL) membuat peserta didik tidak bosan dan lebih termotivasi untuk mengikuti pelajaran. Model pembelajaran ini membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan berbagai kasus yang diberikan dalam materi yang dipelajari. Hal tersebut dikarenakan dalam proses pembelajaran siswa selalu aktif dan dapat berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah atau kasus-kasus yang akan mereka hadapi di kehidupan sehari-harinya. Selain itu, rasa ingin tahu peserta didikpun semakin meningkat dikarenakan model pembelajaran yang mereka rasakan tidak membuat jenuh.

  1. Kelemahan Penggunaan Case Based Learning dalam Pembelajaran IPS 

Model pembelajaran Case Based Learning atau pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran IPS juga memiliki kekurangan dalam penerapannya. Kelemahan tersebut diantaranya:

  1. Terkendala kondisi disaat siswa memiliki minat dalam memecahkan permasalahan atau cenderung pesimis dan menganggap tidak mampu menyelesaikan permasalahannya. Karena kurangnya minat tersebut maka siswa akan sulit untuk mencoba. 

  2. Membutuhkan waktu yang lebih lama dari pembelajaran lainnya, karena memerlukan persiapan yang lebih untuk mencapai keberhasilan strategi pembelajaran.

  3. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.

  4. Guru tidak lagi sebagai narasumber utama, guru hanya berperan sebagai fasilitator jalannya pembelajaran, jika siswa tidak terbiasa dengan Case based learning yang mengharuskan murid untuk belajar secara mandiri akan merasa akan merasa kurang nyaman ataupun kesulitan sehingga membutuhkan waktu untuk adaptasi. 

  5. Tidak adanya pemahaman siswa tentang tujuan pembelajaran Case based learning  atau tentang alasan mengapa mereka harus berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, mereka tidak akan tertarik dengan topik pembahasannya. 

Berdasarkan uraian diatas, sama halnya dengan model pembelajaran yang lain model Case based learning juga memiliki kelemahan dalam penerapannya. Maka dari itu sebelum pelaksanaannya dibutuhkan adaptasi dan sosialisasi dari guru agar para murid dapat memahami pembelajaran IPS dengan menggunakan model Case based learning. 

Kesimpulan

Pemilihan metode pembelajaran sangat berpengaruh terhadap hasil yang dicapai siswa dalam belajar. Oleh karena itu pemilihan metode belajar sangat penting untuk dilakukan agar sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Apalagi dalam pembelajaran IPS atau Ilmu Pengetahuan Sosial yang memiliki cakupan luas karena dipakai dari jenjang SD, SMP, dan SMA. Oleh karena itu model pembelajarannya pun bervariasi. Selanjutnya penulis membahas lebih jauh tentang Model pembelajaran Case Based Learning (CBL) yang merupakan model pembelajaran dengan menggunakan skenario kehidupan nyata yang telah didokumentasikan secara menyeluruh sebagai alat pembelajaran. Dalam kegiatan diskusi, siswa harus menggali dan menemukan masalah dan solusi dari kasus-kasus yang diberikan di bawah arahan guru. Pembelajaran IPS dengan menggunakan metode Case Based Learning lebih optimal karena siswa yang memiliki kemampuan berfikit rendah mempunyai kesempatan yang sama dengan siswa lain dalam mencari informasi serta bekerja sama mengenai  pemecahan permaalahan. Tiap kelompok juga dapat saling tukar informasi sehingga membuat siswa menjadi aktif, kreatif, mandiri serta memahami materi yang baik. Namun disisi lain sama halnya dengan model pembelajaran yang lain model Case based learning juga memiliki kelemahan dalam penerapannya. Maka dari itu sebelum pelaksanaannya dibutuhkan adaptasi dan sosialisasi dari guru agar para murid dapat memahami pembelajaran IPS dengan menggunakan model Case based learning. 

Saran 

1.  Guru dapat lebih maksimal dalam menerapkan metode Case Based Learning dengan menambahkan intensitas penerapan Case Based Learning serta memberikan pemahaman konsep pada materi ajar IPS dengan kasus bersifat kontekstual dan terkini (update) sehingga mampu manarik siswa dalam menghubungkan materi dengan konsep yang diajarkan.

2.  Melakuka knowledge sharing kepada siswa sehingga agar lebih optimal dalam pembelajaran dengan penggunaan game atau ice breaking untuk membangun motivasi siswa yang akan berdampak pada peningkatan pemahaman pada materi ajar IPS

Daftar Pustaka 

Anggriani Fenty. " Penerapan Metode Pembelajaran Bebasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD Inpres Margaputra". Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 5

Arianto, H. (2020). Pengaruh Model Pembelajaran Case Based Learning (CBL) Berbasis HOTS Terhadap Kemampuan Berpikir Kontekstual Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Mlarak (Doctoral dissertation, IAIN Ponorogo).

Azzahra Azka. 2017. "Pengaruh Model Case Based Learning (CBL) Terhadap Hasil Belajar Biologi  Siswa Pada Konsep Jamur". Skripsi. Program Studi Pendidikan Biologi. UIN Jakarta

Fauziah, D. N. (2016). Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 1(1), 102-109.

Sarah, M. (2016). MENINGKATKAN SIKAP PERCAYA DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING TIPE STAD DALAMPEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas Materi Peninggalan-PeninggalanSejarah Dari Masa Hindu Budha Dan Islam Di Indonesia Pada Siswa Kelas V SDNGumuruh 8 Bandung) (Doctoral dissertation, FKIP UNPAS).

Suarni, D. A. K. (2017). Penerapan model pembelajaran problem based learning untuk meningkatkan prestasi belajar IPS. Jurnal ilmiah sekolah dasar, 1(3), 206-214.

Trianto. 2011. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konsruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka

Yulianti Eka. 2008. "Pembelajaran IPS Dengan Metode E-Learning Untuk Meningkatkan Prestasi dan Partisipasi Siswa SMA: Suatu Penelitian Tindakan Kelas di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta". Skripsi. Program Studi Pendidikan Ekonomi. Universitas Sanata Darma

Disusun oleh : Daffa Elang Hendra Al Banna, Febrina Hermalia Putri, Muhammad Nur Ardiansyah, dan Yuli Akhadiyanti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun