Mohon tunggu...
Yulia Hikmiaty
Yulia Hikmiaty Mohon Tunggu... Guru - Guru mata pelajaran IPA

Menjadi penulis yang baik membutuhkan dedikasi, latihan, dan keinginan untuk terus belajar. Melalui tulisan-tulisan ini berharap jurnal karya dapat tercipta. Jangan takut memulai dan jangan takut salah, kesalahan menjadi guru terbaik untuk terus menjadi lebih baik lagi. Selalu ingat bahwa setiap penulis besar pernah menjadi pemula. Jangan menyerah dan teruslah berkarya!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Teknologi Rekayasa Genetik dengan Proses Kloning Pada Domba Dolly

26 Desember 2023   23:04 Diperbarui: 26 Desember 2023   23:06 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses pengubahan susunan materi genetik organisme disebut rekayasa genetika. Rekayasa Genetika juga dikatakan sebagai perlakuan memodifikasi genetika manusia. Rekayasa genetika merupakan proses rekombinan baru dari materi genetik dengan cara menyisipkan molekul asam nukleat asing kedalam suatu vektor sehingga terjadi penggabungan dan kelanjutan berkembang atau diperbanyak di dalam sel inang yang baru. Vektor kloning adalah wahana pembawa gen target untuk mengintroduksi gen ke inang tertentu. Contohnya yaitu plasmid.

Material genetik yang membawa informasi genetik yang diturunkan dari tetua ke turunannya yaitu berupa asam nukleat. Material genetiknya berupa DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) dan RNA (Ribonucleic Acid). Sementara gen adalah sekuens DNA yang menyandikan protein tertentu. Struktur dasar gen manusia adalah didalam sel terdapat kromosom dan di dalam kromosom terdapat DNA. 

Dalam rekayasa genetika terdapat istilah KLON yang merupakan organisme identik yang terbentuk secara genetik dan membawa seluruh potongan DNA yang telah disisipkan dan memperbanyak molekul yang baru. Istilah Kloning gen atau menyisipkan gen ke dalam organisme baru sehingga terbentuk DNA Rekombinan yang terbentuk. Contohnya pada Domba Dolly pada tahun 1996 lalu terjadi kloning pada domba dolly. 

Berikut adalah proses Kloning yang pertama adalah pemilihan donor sel telur yang akan digunakan dalam proses kloning yang nantinya akan dibuang inti selnya. Penghilangan nukleus (inti sel) dilakukan untuk menghapus materi genetik asli dna menciptakan ruang kosong untuk dimasukkan nukleus yang akan dikloning. Sel yang akan dikloning menyumbangkan nukleus yang diambil berasal dari sel tubuh dewasa yang akan dikloning. Nukleus dari sel yang akan dikloning dimasukkan ke dalam sel telur donor yang telah dikosongkan nukleusnya tadi. Prosesnya dengan elektrofusi untuk memasukkan nukleus ke dalam sel telur. Setelah penggabungan nukleus dan sel telur, kemudian di stimulus untuk memicu pembelahan sel. Hal ini melibatkan perlakuan dengan chemical atau electrical shock. Sel yang dihasilkan dari pembelahan membntuk embrio awal dengan materi genetik yang identik dengan sel penyumbang. Embrio dapat dimasukkan ke dalam rahim induk atau ke dalam inang pengganti

Proses Kloning pertama yang dilakukan pada Domba Dolly memiliki tahapan sebagai berikut: 

  • Domba dolly yang akan dikloning diambil sel somatik dewasa dari domba donor. Sel somatik tidak termasuk sel telur atau sel sperma.
  • Sel telur yang belum dibuahi diambil dari domba lain dan kemudian inti selnya (nukleus) dihilangkan dari sel telur sehingga menciptakan sel telur yang tidak memiliki materi genetik
  • Nukleus dari sel somatik domba donor kemudian dimasukkan ke dalam sel telur yang kosong nukleusnya. Hal ini dilakukan dengan mikroinjeksi dengan bantuan mikroskop dan jarum mikro.
  • Sel telur yang telah menerima nukleus dari sel somatik donor diaktifkan kemudian secara kimiawi atau dengan menggunakan listrik untuk memicu pembelahan dan pertumbuhan embrio
  • Embrio yang terbentuk melalui pembelahan kemudian ditanamkan kedalam rahim induk

Meski terlibat isu etika dan tantangan teknis, terdapat beberapa kelebihan utama dari proses kloning melibatkan potensi dalam bidang medis, pertanian, dan penelitian.

1. Kloning dapat digunakan dalam pengobatan penyakit genetik dengan menghasilkan organ atau jaringan yang sesuai secara genetis dengan penerima sehingga dapat dilakukan transplantasi organ tanpa resiko penolakan oleh sistem imun penerima

2. Teknologi kloning dapat digunakan untuk menghasilkan protein dan enzim yang kompleks yang digunakan dalam produksi obat-obatan agar produksi obat dapat ditingkatkan secara efisien.

3. Kloning dapat digunakan untuk menghasilkan tanaman dan hewan yang memiliki karakteristik khusus, seperti ketahanan terhadap penyakit atau kondisi lingkungan tertentu.

4. Kloning memberikan alat penting bagi peneliti untuk memahami fungsi gen dan peran meraka dalam perkembangan dan penyakit. Hewan kloning dapat digunakan sebagai model untuk penelitian ilmiah yang lebih baik tentang proses biologis.

5. Proses kloning dapat digunakan untuk melestarikan spesies yang terancam punah dengan menciptakan salinan identik individu tersebut. Namun perlu dicatat bahwa bukan solusi jangka panjang untuk masalah pelestarian spesies.

6. Kloning memungkinkan untuk menghasilkan hewan dengan karakteristik spesifik yang diinginkan seperti hewan peliharaan dengan sifat-sifat tertentu. 

Meskipun memiliki potensi keuntungan, proses kloning juga mendatangkan sejumlah masalah etika dan teknis, termasuk resiko kegagalan kloning, kesejahteraan hewan, dan potensi penyalahgunaan teknologi ini. Sebagai hasilnya kloning masih merupakan topik kontroversial yang memerlukan pertimbangan etika dan regulasi yang cermat.

Bagaimana pendapatmu jika Kloning dilakukan pada manusia?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun