4. Pelarut Pemurnian gas.
Proses penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) ini menggunakan cairan ionik untuk menagkap dan memurnikan gas, seperti karbondioksida dari gas buangan industri.
5. Pelarut dalam Reaksi Katalis.
Cairan ionik akan berfungsi sebagai pelarut dalam reaksi katalisis, yang digunakan dalam sintesis kimia dan pengolahan katalis.
6. Pelarut dalam Produksi Biodiesel
Dalam produksi biodiesel yang diperuntukkan sebagai pengganti minyak solar fosil yang tak terbarukan, digunakan cairan ionik sebagai pelarut yang efisien dalam reaksi transesterifikasi.
7. Pelarut dalam Proses Elektrodeposisi Logam
Elektrodeposisi nerupakan proses pengendapan logam dengan menggunakan arus listrik banyak digunakan adalah pada proses  pelapisan logam (elektroplating) dan recovery logam dari air limbah. Dalam proses ini cairan ionik digunakan sebagai pelarut untuk menghasilkan lapisan logam dengan kualitas yang baik.
8. Fluida Hidrotermal untuk Pengolahan Biomassa
Beberapa cairan ionik dapat berfungsi sebagai fluida hidrotermal untuk pengolahan biomassa, mendukung konversi biomassa untuk menjadi bahan bakar dan produk kimia.
Penggunaan cairan ionik terus berkembang seiring dengan penelitian berkelanjutan. Cairan ionik menjadi sebuah keunggulan untuk terus dieksplorasi lebih lanjut dalam berbagai industri.