Ibu Hani Fitria, istri dari bapak Hudi Iswanto juga mengatakan bahwa usaha kerajinan kayu ini awal mula dirintis berdua. Awal mulanya bapak Hudi Iswanto ikut usaha orang sebagai tenaga karyawan biasa dengan usaha kerajinan kayu, kemudian beliau berani untuk membuka usaha kerajinanya sendiri dengan melakukan pinjaman uang di Bank.Â
Dengan keberanianya dalam memulai usaha itulah sampai sekarang masih bertahan usaha kerajinan kayu ini sebagai sebuah maskot kerajinan Desa Pandansari, Kec. Poncokusumo, Kab. Malang. Selain sebagai pengrajin, bapak Hudi Iswanto juga memiliki kebun jeruk.
Terkait jumlah produksi, tidak ada patokan. Hal ini dikarenakan pembuatan produk tergantung pada pemesanan. Selain itu juga adanya faktor pasang surutnya pembeli. Target dari ibu Hani Fitria bahwa ingin memajukan dengan membesarkan usahanya dengan cara menambah varian produk.Â
"Untuk saat ini  hanya memiliki varian jenis produk perabotan saja seperti sendok, garpu, centong dan juga sutil. Untuk piring ,mangkok dan lainya di lokasi pengrajin lain" ujar ibu Hani Fitria. Pengrajin lain yang dimaksud adalah ibu Nia yang tidak jauh juga dari rumah beliau. Walaupun demikian, ibu Hani dan ibu Nia saling berkerjasama dalam memproduksi untuk melengkapi kerajinan kayu mereka masing-masing.
Sekian artikel yang dapat kita bagikan, semoga bisa sedikit menginspirasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H