Mohon tunggu...
Yulia Eka Sari
Yulia Eka Sari Mohon Tunggu... Akuntan - Pejalan Kaki

Temui aku dalam lembar buku-buku dan jeda dalam kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Potensi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Migrasi TV Digital

20 Agustus 2021   21:32 Diperbarui: 20 Agustus 2021   21:43 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Jika kamu masih ragu dengan migrasi TV analog ke digital, berikut manfaat umum dari migrasi TV digital bagi masyarakat:

Pertama, dari segi tampilan, TV digital menyajikan gambar yang lebih jernih dan berkualitas. High Definition (HD)  bahkan bisa mencapai resolusi 1080, dengan suara yang stabil. Selain itu dari segi kecanggihan, jika di TV analog aka nada noise tergantung cuaca. TV digital tidak terhalang oleh itu semua.

Kedua, kualitas program akan jauh lebih baik dan bervariasi. Jika yang membuatmu bosan menonton TV dan beralih pada konten di media social, youtube dan lainnya yang lebih menarik. Adanya migrasi TV digital yang memungkinkan munculnya saluran baru, membuat potensi kamu menikmati konten yang berkualitas di TV digitalmu, dan itu tidak berbayar. Kedepan mungkin kita bisa mengakses konten pembelajaran untuk anak-anak melalui TV. Semoga.

Ketiga, memungkinkan adanya fitur Early Warning System (EWS) pada siaran TV digital. Sehingga peringatan dini terkait bencana lebih cepat sampai.

Potensi Pertumbuhan Ekonomi dengan Migrasi TV Digital

unsplash.com/adismara
unsplash.com/adismara

Selain tiga manfaat umum yang bisa diperoleh masyarakat, sebagaimana diawal artikel ini, potensi pertumbuhan ekonomi juga makin terbuka besar dengan migrasi TV Digital. Menurut kajian Boston Consulting Group (BCG)  untuk Kemkominfo 2017,  digital dividend untuk internet broadband akan menghasilkan multiplier effect untuk ekonomi digital di Indonesia antara 2020-2026.

Efek pengganda tersebut antara lain penambahan sejumlah 181 ribu usaha, penambahan lapangan pekerjaan baru sejumlah 230 ribu lapangan kerja, peningkatna pendaptan negara dalam bentuk pajak dan PNBP sebesar 5,5 M dolar AS atau Rp 77 T serta peningkatan kontribusi pada PDB nasional sebasar 31.7 M dolar AS atau 443,8 T. Hal itu sebagaimana dikutip dari Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate dalam sebuah seminar daring Juli lalu (kompaspedia.kompas.id).

Selain itu, dilansir dari tribunnews.com pada 14 Juli 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui tatap muka mengalami pelambatan  ketika pandemi covid-19 melanda. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,17 persen, kini saat pandemi ekonomi melambat minus 2 persen. Namun, beberapa sektor sepeting jasa keuangan dan asuransi naik 5 persen, juga sektor sektor informasi dan komunikasi mencapai 10,8 persen.

Bagaimana pertumbuhan ekonomi tersebut bisa terjadi melalui migrasi TV digital?

Pandemi secara singkatnya tidak hanya mengajarkan untuk bersabar dengan keadaan, namun dipaksa untuk bisa beradaptasi dengan cepat, termaksud dengan digitalisasi. Komunikasi tatap muka yang semakin sedikit, menyebabkan, aplikasi digital dan teknologi komunikasi jarak jauh menjadi lebih penting dalam banyak sektor, baik pendidikan, keuangan maupun sektor lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun