Lagi-lagi saya telat menulis Topik Pilihan yang disodorkan Admin Kompasiana bertajuk Masakan Berempah, atau yang menggunakan rempah melimpah.
Sebenarnya saya sudah menulis sekira dua pekan lalu. Berhubung kondisi keluarga sedang kurang sehat, maka tulisan pun tersimpan rapat.
Bicara soal rempah teringat masa sekolah. Guru mengenalkan rempah yang merupakan hasil bumi Indonesia semenjak di bangku Sekolah Dasar.
Ada pun rempah berjenis, bawang putih, bawang merah, lada, ketumbar, kunyit, jahe, lengkuas, cengkih, kembang lawang( bunga lawang), biji adas, pala, kayu manis dan sereh.
Ramuan di atas memiliki nilai tinggi, konon pada zaman Kolonial Belanda, rempah-rempah menjadi incaran bangsa Eropa.
Bicara soal rempah, pikiran saya tertuju pada resep masakan yang berani menggunakan beragam bumbu rempah, di antaranya gulai, rendang dan tongseng.
Dari sekian banyak rempah, yang sering digunakan dalam keseharian adalah bawang putih, bawang merah, jahe, lada, kunyit, ketumbar, lengkuas dan sereh.
Berbeda dengan Masakan Nusantara yang "berani" menggunakan rempah melimpah seperti cengkih, bunga lawang, kayu manis, kapulaga, biji pala, adas pulowaras dan jinten yang digunakan untuk penambahan bumbu ketika mengolah daging merah. Itu pun tidak semua bahan dipakai sekaligus.
Bicara soal rempah, seketika membuat saya ingin memasak menggunakan beberapa ramuan di atas. Sayangnya, ketika memesan daging sapi pedagang sayur sedang libur.
Jika sudah begini, saya harus menciptakan  ide, atau menantang diri mengolah bahan lain sebagai lauk. Sekalipun bahan yang tersedia di dapur hanyalah telur.