Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga, Leader paytren, Leader Treninet. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_leader_paytren Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Begini Cara Saya Menghindari Penipuan Berkedok Bank

26 Oktober 2024   21:53 Diperbarui: 27 Oktober 2024   11:36 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pixabay.com/id/users/shafin_protic


**

Begini Cara Saya Menghindari Kasus Penipuan Berkedok Bank

Pada Ahad 27 Juli 2024 lalu, saya sedang di warung soto langganan keluarga. Sewaktu menunggu pesanan disajikan saya iseng-iseng membuka ponsel.


Maksud hati ingin menyambangi WAG kepenulisan yang saya ikuti. Tetiba dikejutkan satu profil pengirim pesan berlogo bank ternama.

Saya merasa penasaran lantas meng-klik pengirim berlogo bank di atas. Isi pesan kurang lebihnya berisi sebuah pemberitahuan kepada custumer bank melalui link yang dikirim.


Anehnya pengirim berasal dari negara yang berbeda. Lantas bagaimana cara saya agar terhindar dari jebakan itu?


Cara sederhana untuk Menghidari penipuan melalui media online di antaranya:

1.Teliti dan Periksa nomor pelaku


Tidak dapat dipungkiri jika di era digital ini membuat semua orang makin canggih. Termasuk penipuan melalui media online kian marak.


Seringkali kita menerima panggilan dari nomor yang tidak dikenal. Dan hebatnya para pelaku terkadang mengirim pesan mengatasnamakan nama kerabat, instansi atau teman untuk melancarkan aksinya.


Dalam hal ini sebaiknya kita lebih waspada. Baiknya memeriksa nomor kontak melalui aplikasi atau sejenis yang bisa mengidentifikasi pemilik nomor.  

Aplikasi tersebut bisa menampilkan pelaku, apakah dia orang baik atau sebaliknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun