Empat kali empat, enam belas. Sempat tidak sempat di 16 tahun Kompasiana suratmu kubalas. Selamat ulang tahun!
Mungkin lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali" merupakan ungkapan umum yang kerap diucapkaan dalam keseharian.
Ungkapan ini digunakan ketika seseorang menerima kenyataan bahwa suatu peristiwa terjadi. Dan terjadinya lebih lambat dari yang diharapkan.
Sama halnya ketika beberapa hari terakhir banyak teman mengunggah ucapkan selamat ulang tahun untuk Kompasana tercinta. Dan saya ketinggalan kereta lagi. Eh, ketinggalan info sehingga telat mengucapkan.
Ya, itu karena beberapa hari terakhir saya sedikit sibuk, jadi tidak memerhatikan ultah rumahnya sendiri. Ter-la-lu kau Yul! Hehe...
Kompasiana tercinta, maafkan daku ya! Bukan maksudku untuk melupakanmu, tetapi memang memang aku tidak ingat tanggal PAS-nya ultahmu.
Seingatku hari jadimu sindang siring dengan masa keberadaanku di rumah keroyokan ini. Minggu ketiga di bulan sepuluh.Â
Nah..., ada yang berpikir sindang siring itu apa?
Sindang siring istilah orang Jawa khususnya di tempat saya, kalimat tersebut memiliki arti sebelas dua belas, atau hampir sama.
Kebetulan saya bergabung di Kompasiana tgl 19 Oktober 2020, waktu itu saya mengikuti sebuah grup kepenulisan. Mentor saya memberi tugas akhir untuk mengunggah tulisan di Kompasiana.
Jika mengingat kisah lalu, saya benar-benar malu. Tenyata membuat akun itu tidak semudah membalikan telapak tangan. Itu sih, menurut saya.
Meski demikian, setelah melalui banyak proses, perjuangan saya tidak sia-sia. Akhirnya bisa menjadi salah satu warga di blog keroyokan.
Dampak positif yang diberikan Kompasiana di tahun pertama.
Kiasan jatuh bangun mungkin layak tersemat dalam perjalanan saya di Kompasiana. Meski sempat mandek lama, saya berusaha untuk bangkit lagi.
Saya mulai bangkit menulis ketika artikel  yang berjudul "Tajin Gula Merah, MPASI Murah Meriah, Kaya Manfaat Baik untuk Bayi" kali pertama mendapatkan Label Headline. Ya, tulisan ke-133 jatuh pada 11 Juli 2021. Kala itu saya kegirangan.
Maklumlah, saya kan anak baru, setelah bergabung berhenti menulis sekira 3-4 bulan lantaran mendapat kartu kuning dari Kompasiana.
Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian merupakan peribahasa yang mewakili diri saya kala itu.
Bagaimana tidak sakit jika saya mendapat empat kartu kuning. Tinggal satu kesempatan, jika saya langgar, Out. Tutup akun.Â
Begitulah sepemahaman. Ketika mendapati peringantan ini hati saya sedih. Sakit, tapi tak berdarah.
Akan tetapi guru saya yang merupakan Kompasianer se-angkatan memberi dorongan agar saya tetap semangat, tidak mudah menyerah apalagi putus asa.Â
Memang, ibarat mendaki gunung semakin ke atas bukanlah makin mudah. Serasa mendapat amunisi, saya pun bangkit kembali.
Harapan dan doa saya panjatkan agar tulisan sederhana berdampak baik bagi sesama. Alhamdulillah, artikel foodie yang sering saya unggah bermanfaat.
Tak jarang jika saya menggunggah resep masakan di perubahan status Whatsapp ada saja yang tertarik.
Mbak, masak apa itu? Minta resepnya dong.
Begitulah, ada saja yang kepincut dengan unggahan menu keseharian. Dengan senang hati saya berbagi resep foodie. Rasanya bermanfaat bagi sesama membuat hati bahagia.
Dari K-Reward hingga nominasi Award 2024
Dari K-Reward yang mencolot hingga masuk nominasi Award 2024 mewarnai perjalanan saya di Kompasiana. Dan ini terkesan indah.
Ibarah bayi lahir melalui beberapa tahapan pertumbuhan. Ya, dalam kehidupan memang butuh proses. Dan saya menikmati pula menyemangati diri.
Jangan hanya fokus pada kegagalan, tetapi fokuslah pada apa yang bisa dipelajari agar bisa meniti kembali. Tentunya menjadi lebih baik lagi.
Terbukti. Di penghujung bulan September 2021, lagi-lagi artikel saya yang berjudul " Jangan Buang Bonggol Kangkung , Begini Cara Saya Memanfaatkan Limbah Dapur" mendapat label Artikel Utama.
Periode Novermber 2021 ini saya mendapat viewers banyak. Total point di sepanjang tahun itu terbanyak, 8,1k dengan perolehan K-Reward fantastik.Â
Sekalipun reward seperti kutu loncat  kadang nemplok terkadang melengok, tapi hati saya terpikat.
Lebih-lebih ketika beberapa bulan lalu ditawari untuk menerbitkan buku Solo. Amboi, girangnya hatiku. Bismillah, semoga jadi doa, kelak hari yang indah tiba. Aamiin.
Perjalanan panjang selama menumpang di media Kompasiana telah membuahkan hasil yang menggembirakan.Â
Mulai menggengam K-reward hingga masuknya nominasi Award 2024 merupakan buah dari kesabaran serta tiada henti menjalani proses.
Kini, 16 tahun Kompasiana tidak hanya mewarnai media Indonesia. Tetapi telah membuat hidupku lebih bermakna.
Selamat Ulang Tahun yang ke-16 Kompasiana, semoga tetap jaya dan menjadi yang terbaik, menciptakan generasi muda yang cemerlang.
**
Sedikit saya sisipkan motivasi pengingat diri. 'Jika kakimu cukup berat untuk melangkah, cukuplah membuatmu lelah, tetapi jangan sampai membuatmu patah semangat, bahkan menyerah.'
#SelamatUltahKompasiana
#16TahunKompasiana
#ArtikelLyfe
#ArtikelYuliyanti
#Klaten,24Oktober2024
#Tulisanke-609
#MenulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H