Suatu ketika, ibu dan adik bungsu yang kerap saya panggil dengan sebutan "Tante" berbincang seputar masakan.
Olahan yang diperbincangkan tentang proses pengempukan daging. Baik daging sapi, kambing, maupun daging ayam kampung yang direbus menggunakan bahan alami.
Dengan kata lain, dimasak tanpa menggunakan panci presto. Tetapi hasilnya memuaskan. Tekstur dagingnya empuk. Sungguh percakapan yang menarik, hingga membuat saya nimbrung obrolan mereka.
 "Aku masak daging pakai panci preto( panci ber-uap). Cepet empuk Gak Pake Lama (GPL). Pernah sih, masak dengan menambahkan buah nanas. Aduh...hancur mina dagingku."
"Lha masakmu piye, kok sampe hancur, Mbakyu?"
"Aku nek masak daging ora tak presto. Nganggone campuran kates enom, (pepaya muda) daging yo empuk kok, Nduk," Sambung ibu.
"Hok'oh. Pakai bahan pepaya muda atau nanas, bisa empuk. Aku dah praktik," timpal si Bungsu menggunakan bahasa Jawa.
"Halah...gatot, alias gagal total, iyo," sahut saya.
Lantas saya menceritakan pengalaman yang menyedihkan kepada si Bungsu.
***
Ya. Suatu ketika saya mengolah daging dengan menambahkan parutan buah nanas. Resep ini saya dapatkan melalui internet.
Menurut sumber tersebut, buah nanas mampu mengurai daging hingga menjadi empuk saat dimasak.
Sayangnya, penulis tidak menulis secara detail. Misalnya, ketika melumuri daging dengan buah nanas yang diparut membutuhkan waktu singkat.(Atau hanya beberapa menit saja).
Sehubungan waktunya mepet, saya tidak mencari panduan lain,cukup dikira-kira saja. Marinasi daging sekira 20 menit. Alhasil, remuk redam si daging merah. Wis, kapok lombok. Hehe...
Gimana nggak kapok lombok, orang saya kembali mengolah daging menggunakan metode serupa, tapi taksama. Perbedaan terletak pada buah nanas.Â
Tips kedua saya menggunakan potongan buah nanas yang lebih kecil.
Caranya:Â
Kupas buah nanas, lalu potong melingkar setebal 1 cm, dan kecilkan lagi, lalu sedikit diremas agar keluar enzimnya. Kemudian dicampur dengan irisan daging, selanjutnya didiamkan selama 20-30 menit. Â
Tahap selanjutnya daging direbus bersama bumbu hingga matang (empuk). Dan hasilnya, cukup memuaskan. Dagingnya tidak hancur, tekstur empuk, dan rasanya enak.
Meski demikian, saya lebih suka masak daging menggunakan panci presto.
Menggunakan panci presto selain sudah terbiasa, saya mempunyai alasan tersendiri. Yakni, sewaktu-waktu bisa memasak tanpa harus menunggu bahan tambahan untuk mengempukkan daging.
 ***
Â
Mendengar pemaparan saya, adik senyum-senyum. Lantas si Bungsu menceritakan pengalamannya saat mengolah daging dengan menambahkan buah pepaya.
Dan, setelah saya praktikkan, ternyata benar. Daging sapi tidak hancur, tapi empuk.
Tips di atas jika tidak saya bagikan, rasanya sayang. Makanya, kali ini ingin berbagi cara sederhana mengempukkan daging merah menggunakan bahan alami.
***
Alam sekitar kaya akan tanaman yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup. Sebagai contoh, biji pepaya yang sudah tua jika disebar atau tidak sengaja tercecer pun bisa tumbuh.
Tanaman pepaya sedari pohon, daun dan buahnya sangat bermanfaat bagi kita. Contohnya pepaya muda, selain bisa diolah menjadi hidangan lezat, bahan tersebut mampu membuat daging lebih empuk.
Anda penasaran, yuk kita eksekusi bersama. Kebetulan saya mempunyai stok daging merah, dan buah pepaya yang melimpah.
Bahan utama:
- 750 gram daging merah
- 400 gram tulang iga
- 1 buah pepaya muda
- Air secukupnya
Bahan bumbu dasar yang dihaluskan:
- 14 siung bawang putih
- 7 siung bawang merah. Terlebih dulu rempah digoreng selama 2 menit. Sisihkan.
- 2 butir kapulaga ( ulek halus) bisa diganti dengan rempah lain atau skip)
- 1/4 buah bawang bombay
Cara mengolah:
1 .Belah pepaya muda, bersihkan isinya, kupas lalu potong kecil sekira tebal 3 cm, cuci bersih, sisihkan
2 Haluskan bumbu rempah secara terpisah. Sisihkan.
3.Didihkan air, masukkan daging beserta tulang iga. Setelah mendidih dan keluar buih cokelat, ambil daging buang kuahnya.
4.Didihkan air bersih(2), tambahkan daging, pepaya dan bumbu (3). Tutup pancinya (4), rebus hingga daging  empuk.
Setelah daging matang matikan kompor (5) ambil daging seperlunya dan cicipi teksturnya. Dan, ternyata benar. Daging sangat empuk, gurih beraroma rempah.
Nah, mudah kan, caranya? Selanjutnya daging bisa diolah kembali sesuai selera. Misalnya hendak dibuat sup, gulai dan lain sebagainya. Wis, dijamin lebih maknyus.Â
Bumbu meresap hingga ke dalam dengan tekstur lembut. Wis, uenak tenan pokok-e, bikin selera makan bertambah.
Bagi Anda yang tidak mempunyai panci presto, jangan risau. Gunakan cara di atas! Dengan begitu, Anda bisa menikmati makanan lezat untuk menu buka puasa dan sahur tanpa harus mengeluhkan daging yang aa-lot.Â
Silakan dicoba. Terima kasih sudah singgah, salam kuliner.
#TipsMembuatDagingEmpuk
#CaraSederhanaMengolahDaging
#KreasiDapurYuliyanti
#Klaten,01Maret2024
#Tulisanke-552
#MenulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H