Melansir dari bbc.com- Kapolres Penajam Utara(PPU) Supriyanto menuturkan, motif pembunuhan lantaran cinta yang ditolak oleh korban RJS(15 tahun).
Pelaku sebelum melakukan aksinya, ia sempat pesta minum minuman keras bersama teman. Usai menenggak miras, (Senin 5/2/24) jelang tengah malam JND pulang di antar temannya.
Namun, sesampainya di rumah timbul niat jahat di hati pelaku untuk membunuh korban. Lantas ia mengambil parang berlanjut menuju rumah korban yang masih tetangganya sendiri. Sebelum menghabisi korban, pelaku memadamkan listrik di rumah korban terlebih dulu.
***
Ternyata ini Motif Pembunuhan satu keluarga di Penajam Paser Utara.
Cinta ditolak parang pun bertindak. Apakah dibenarkan? Kita sering mendengar istilah cinta ditolak dukun bertindak. Dan, kali ini motif pembunuhan terjadi lantaran cinta ditolak. Pelaku menggunakan parang untuk melampiaskan kekecewaan atau rasa dendam.
Saya merasa istilah tersebut tidak benar. Sebagai seorang yang berakhidah, tentu percaya bahwa Allah menciptakan umat-Nya secara berpasang-pasangan. Apapun alasannya, menghilangkan nyawa seseorang itu "dosa"Â serta dilarang dalam Agama.Â
Agama mengajarkan kepada kita untuk saling menyayangi, dan peduli pada sesama agar tercipta sebuah perdamaian.
Menyikapi kisah di atas, penting bagi kita, khususnya saya sendiri untuk mengajarkan pendidikan agama bagi anak semenjak dini. Dengan demikian, kita bisa menekan angka kenakalan anak remaja.
Pentingnya Pendidikan Agama untuk Anak Semenjak Dini
Seberapakah penting pendidikan Agama untuk buah hati kita, Ayah, Bunda?
Penting sekali. Saya sendiri sebagai orangtua menanamkan pendidikan agama kepada anak semenjak dini. Dengan harapan, anak mengetahui serta meyakini Allah SWT adalah Pencipta bumi dan langit.