Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_yuli_adja Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Cara Menepis Krisis Pangan Lokal di Pedesaan

17 November 2023   17:39 Diperbarui: 18 November 2023   11:42 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tabel gizi gembili, tangkap layar https://jpa.ub.ac.id/index.php/jpa/article/download/60/69/168

Berikut kandungan gizi dalam 100 gram umbi gembili.

Tabel gizi gembili, tangkap layar https://jpa.ub.ac.id/index.php/jpa/article/download/60/69/168
Tabel gizi gembili, tangkap layar https://jpa.ub.ac.id/index.php/jpa/article/download/60/69/168

Sepekan kemudian, ketika suami membawa benih gembili, yang bersangkutan pulang ke kampung halaman. Benih pun masih tersimpan. Kami pun tidak berani menanamnya.

Bagi masyarakat Jawa, khususnya para petani yang bermukim di pedesaan menjadikan tanaman umbi-umbian sebagai sumber pangan tradisional.

Jenis tanaman gembili merambat, tangkainya bisa tumbuh menjalar, melilit tanaman lain hingga beberapa meter. 

Memiliki daun berbentuk hati dengan guratan bersisir seperti kipas. Namun, batangnya berduri. Kulitnya berwarna cokelat, sedikit berbulu.

Gembili Kukus. Dokumen Yuliyanti
Gembili Kukus. Dokumen Yuliyanti

Dagingnya berwarna putih, berdiamter antara 3 hingga 6 cm dan panjangnya mulai dari 6cm hingga 15 cm.

Cara Menanam Gembili

Di tempat tinggal kami, hanya orang-orang generasi lama(orangtua) yang masih menanam. Cara menanam gembili cukup mudah. Menurut penuturan ibu, setelah umbi dipanen, pilih yang bagus( umbi tidak tertusuk benda tajam) ketika dipanen.

Umbi Gembili berakar. Dokumen Yuliyanti
Umbi Gembili berakar. Dokumen Yuliyanti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun