Sego gurih, atau nasi gurih terbuat dari beras yang dimasak dengan santan, daun salam, batang sereh dan garam memang bercita rasa lezat berbeda dengan nasi biasa.
Nasi gurih balur sambal trancam bertabur kacang dan ikan asin, ditambah suwiran ingkung ayam siap disantap. Alhamdulillah, malam itu tersedia 10 ingkung sedekah warga.
Ingkung adalah ayam kampung utuh yang dibentuk sedemikian rupa lalu direbus dengan bumbu sederhana. Meski demikian, tak mengurangi kelezatannya. Sebagai pelengkap menu, kerupuk udang kecil turut memeriahkan suasana.
Menikmati kebersamaan dengan menyantap olahan terasa menyenangkan.
Dalam hitungan menit, jari jemari menari di atas daun pisang, semua warga menyantap dengan riang.
Membangun Sebuah Hubungan
Kesan yang saya dapatkan dalam peringatan kemerdekaan, dengan menggelar tirakat makan beralas daun pisang bukan hanya sekedar makan bersama.Â
Tetapi mempunyai makna mendalam bagi masyarakatnya. Yaitu sebagai bentuk pendekatan dalam membangun sebuah hubungan yang harmonis antar warga setempat.
Pula sebagai ungkapan rasa bersyukur atas nikmat hidup sehat yang didapat, sehingga bisa bersama memeringati hari kemerdekan RI yang ke-78Â tahun 2023, ini.
Ya, semua warga, tua muda tumpek blek( berbau jadi satu) menyantap hidangan tanpa sekat yang membedakan suku dan golongan. Semua sama, guyup rukun, damai sentosa. Â
Semua tamu menikmati sajian sembari melihat tayangan film sejarah perjuangan bangsa. Pemutaran film diharapkan bisa menumbuhkan rasa cinta tanah air. Pula meneladani pahlwan yang telah memerdekaan bangsa hingga titik darah penghabisan.
Menghadiri malam tirakatan dengan agenda makan beralas daun pisang menjadi pengalaman seru dan menyenangkan. Bagi saya, sayang jika jika dilewatkan tanpa mengabadikan gambar.