Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga, Leader paytren, Leader Treninet. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_leader_paytren Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jika Pernikahan sebagai Penyempurna Agama, Kenapa Harus Bercerai?

29 Mei 2023   20:20 Diperbarui: 30 Mei 2023   08:53 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak-anak di tengah kericuhan orangtua. Sumber gambar https: Shutterstock.com

Dalam hal ini, pihak wanita yang dirugikan. Pasalnya, seorang wanita akan memulai kehidupan barunya sekaligus menjadi tulang punggung keluarga.

Bekerja untuk menghidupi diri sendiri dan buah hatinya jika hak asuh jatuh padanya. Sebagai wanita paruh baya tidak mudah mendapatkan sebuah pekerjaan sesuai keinginan.

Jika pun diterima kerja, upah yang didapat lebih kecil ketimbang pria di bagian pekerjaan serupa.

2. Dampak perceraian Anak  merasa kesepian

Bagi pasangan yang telah dikarunia anak, jika perceraian menjadi satu-satunya jalan yang harus ditempuh, maka akan berdambak buruk pada anaknya.

Dampak perceraian anak merasa kesepian, kehilangan arah serta figur orangtua sebagai pengayomnya.

3. Menjadi beban mental

Perceraian bisa menjadi beban mental, fisik serta masa depan anak-anak yang tidak terarah. Anak akan mengalami dilema, malu, dan sedih berkepanjangan bahkan bisa lebih tragis.

4. Kekerasan dalam rumah tangga

Selain beban mental, dampak perceraian lainnya anak bisa menimbulkan kekerasan dalam rumah tangga. Bisa-bisa nyawa pun melayang karenanya.. 

Seperti yang baru-baru ini terjadi di Desa Tenggala Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. Nasib malang dialami seorang bocah berusia 9 tahun, di harus meregang nyawa ditangan bibi dan pamannya.

Kisah di atas bisa dijadikan bahan pertimbangan, betapa dampak perceraian terlalu berat bagi yang mengalami, terutama anak-anak yang masih membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orangtuanya.

Sebagai orangtua, alangkah baiknya berpikir ulang jika ingin bercerai.
Pasalnya, cerai berarti melepaskan ikatan perkawinan. Dengan putusnya hubungan pernikahan, maka gugurlah hak antara suami isteri.

Sebagai pasangan yang sudah menikah dan dikarunia anak, alangkah baiknya mengalahkan "ego" dan selalu berdoa, mengupayakan perdamaian agar tidak terjadi perpisahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun