Banyak jalan menuju Roma, begitulah pepatah yang menggambarkan bahwa untuk meraih sesuatu, tak terpaku pada satu cara.
Begitu pun cara memasak, satu bahan utama bisa diolah dengan beragam cara. Begitulah yang terlintas dalam benak saya.
Setelah sukses mengolah daging ayam berpadu terong ungu, Kreasi Dapur Yuliyanti kembali hadir dengan menu hampir serupa. Meski serupa, tapi tidak sama ya, Pembaca.
Perbedaan pada racikan bumbu, pula padu padan bahan. Dalam hal ini membuat daya tarik tersendiri. Soal rasa, tidak kalah nikmatnya.
Bagi masyarakat pedesaan, lauk ayam merupakan hidangan yang istimewa. Menyantapnya bisa menguras nasi hangat kebul-kebul. Hehe...
Terlebih bila masakan dibumbui doa dan selawat, insyaa Allah keberkahan didapat.
Kemarin saya memasak berbahan daging ayam. Sehubungan terlambat memesan, yang tersisa di warung hanya paha ayam. Wis, rapopo.Â
Daging ayam bisa diolah dengan beragam cara. Dimasak kuah bening, berkuah santan pekat, bumbu kecap, baceman, panggang, bakar, hingga digoreng kremesan.Â
Bagi yang mengurangi asupan minyak, tetapi ingin menyantap daging ayam yang lezat, jangan kuatir. Resep di atas bisa menjadi referensi menu harian Anda.
Daging ayam setelah diolah sedemikian rupa, memiliki cita rasa lezat, mudah didapat, harga pun terjangkau.
Resep ini selain menambahkan taburan daun kemangi, juga menggunakan hampir semua bumbu pawon. Perlu penangan khusus, terutama saat merebus dagingnya agar bumbu meresap.
Racikan bumbu rempah lekat, daging empuk, matang hingga bagian terdalam. Ditambah ceplusan petai begitu menggoda.Â
Bagi Penyuka pedas, bisa menambahkan cabai, hmmm... dijamin nggak bakal beringsut dari meja makan. Beneran....
Dan saya tidak sabar ingin berbagi resepnya.
Mabar yuk! Masak bareng, yuk!
Resep ayam kemangi spesial kuah merah, cita rasa sedap bumbu meresap!
Bahan utama dan bumbunya
- 1 kg paha ayam, isi 8 potong
- 2 siung bawang putih
- 3 butir bawang merah, semua rempah digeprek cincang
- 4 cm jahe, memarkan
- Air secukupnya
- Garam secukupnya
- 1 sdm bumbu ayam goreng instan
Bahan pelengkap
- 1/2 ikat kacang panjang
- 1 papan petai
- Segenggam daun kemangi segar
- 3 butir cabai hijau keriting, iris tipis
- 3 biji cabai merah keriting, iris serong
- 1,5 sdm minyak goreng untuk menumis
- 200 ml air
- 200 air kaldu
Bumbu yang dihaluskan
- 5 siung bawang putih
- 7 butir bawang merah, bawang dipanggang. Digoreng setengah matang pun lebih maknyus
- 3 cm lengkuas
- 3 cm jahe
- 3 butir kemiri sangrai
- 3 biji cabai merah buang isinya, lalu potong-potong
- Ulek atau blender bawang putih, sisihkan.Â
- Baru kemudian bumbu rempah lainnya dihaluskan secara bersamaan. Sisihkan.
Bumbu pelengkap
- 1 sdm kaldu jamur
- 1 sdt kaldu rasa ayam. Sehubungan stok habis, saya menggunakan roico rasa sapi
- Sepucuk lada bubuk
- Secukupnya ketumbar bubuk
- Secuil gula merah(sesuai selera)
- 1 sdm gula pasir
- 1/2 sdt garam
- 1 btg sereh, ambil bagian putihnya. Memarkan
- 3 lbr daun salam
- 1 lbr daun jeruk purut
- 1,5 sdm minyak sayur untuk menumis
Cara merebus daging ayam
Pertama. Didihkan air, masukkan daging ayam. Setelah berbuih kecokelatan, buang buihnya (B). Sebab buih tersebut kotoran. Bukan kaldu.Â
Kedua. Bisa juga mengganti dengan air baru. Rebus kembali daging ayam tambahkan bumbu, jahe dan garam. Balik-balik dagingnya agar bumbu meresap rata.Â
Selang 7-10 menit, tambahkan bumbu instan(C)Â Aduk rata. Tutup pancinya, masak selama 20-30 menit dengan api sedang. Matikan kompor, sisihkan. Seperti gambar yang tersemat di atas.
Ketiga. Panaskan minyak dalam wajan, masukan bawang putih. Tumis hingga beraroma harum (1). Tambahkan bumbu merah, daun salam, sereh, daun jeruk purut, petai, kacang panjang dan semua bahan bumbu dan sedikit air secara berurutan(2&3) aduk rata.Â
Keempat: Selanjutnya tuang air guna proses pengempukan. Selang 2-3 menit masukkan daging ayam (4), balik-balik agar bumbu meresap rata. Susulkan kaldu ayam, masak dengan api kecil cenderung sedang hingga kuah sedikit menyusut.
Kelima: Tiba waktunya mencicipi menu, sehubungan saya sedang berpuasa, maka tugas icip-icip saya wakilkan suami. Ya, sesekali beliau menjadi juri masakan saya. Dan, bagai pinang dibelah dua, lidah perasa kami pun sama.
Keenam: Setelah di rasa enak, taburkan daun kemangi, aduk sekali dan matikan kompor agar warna daun kemangi tidak berganti.
Terakhir: Siapkan mangkuk saji, tuang menu ke dalamnya. Sajikan dengan nasi hangat dan kerupuk. Masyaa Allah, dalam bayangan saya hidangan tersebut sangat nikmat.
Lebih-lebih cara menyantapnya "muluk" wis enak tenan pokok-e. Dan saya menikmati menu sedikit berbeda, (tidak pedas).
Sekian berbagi tips mengolah ayam, semoga resep ini bermanfaat. Salam kuliner.
#ResepAyamKemangi
#KreasiDapurYuliyanti
#Tulisanke-475
#Klaten, 20 Mei 2023
#MenulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H