Setiap lebaran dari tahun ke tahun keluarga Purbaningsih (Purba) selalu bersilaturahmi dari kerabat satu ke lainnya.
Di antara kerabat yang sering dikunjungi adalah, 7 keluarga dari Sang ayah yang tinggal di luar kota.
Suatu ketika, Purbaningsih mengajak kedua adiknya untuk berkunjung ke tempat sepupu tertua. Ia ingin menyambung jalinan silaturahmi yang sempat renggang sepeninggal ayahnya.
Tiadanya jalinan yang baik antara kedua belah pihak membuat mereka jauh satu sama lain. Namun, Purba teringat pesan ayahnya sebelum berpulang ke rahmatullah.Â
Pesannya agar ia menjadi wanita berakhlak mulia. Selalu rukun terhadap saudaranya, menjadi orang yang memiliki hati seluas samudera, serta gemar menolong dan memaafkan orang lain. Â
***
"Mbakyu, apa besuk kita tetap ke rumah Mas probo, seperti tahun-tahun lalu?" tanya Arya.
"Lho, iyo." Jawabku sembari mengemas bingkisan yang hendak di bawa ke rumah kerabat esok hari.
"Lha ada apa tho?" tanyaku seraya menggeser tempat duduk sejajar dengan Arya.
"Aku tuh males jika harus ketemu istrinya Mas Probo. Apalagi anak-anaknya itu, lho!
"Lha anak-anak-nya, Mas Probo kenapa?"
"Bukankah kita ini adik dari papanya? Kenapa mereka nggak pernah datang hayo? Padahal kita setiap tahun mengunjungi mereka."