Setelah memanjakan mata dengan keindahan Pantai Ancol, rombongan bertolak menuju Hotel Ibis yang berada di Jalan Kemayoran.
Begitu kaki menginjak di Lobi Hotel, saya menyerahkan surat undangan kepada, Pak Hi. Setelah beliau mengetahui isinya, barulah diberikan kepada petugas resepsionis.
Sehubungan akomodasi hanya untuk dua orang, (saya dan ibu) Pak Hi memesan dua kamar, satu untuk beliau dan temannya. Satunya untuk dua rekan saya.Â
Tidak menunggu lama, kunci masing-masing berada dalam genggaman. Begitu menuju kamar, saya baru teringat jika meninggalkan sesuatu di mobil Pak Hi.
"Pak, handuk saya ketinggalan di mobil."
"Tenang, Mbak! Nanti juga diberi yang baru," kata beliau sembari tersenyum.
Maka kami berlanjut ke tempat peristirahatan. Saya dan ibu di lantai atas pastinya lupa di lantai dan nomor kamar berapa, sedangkan yang lain di berada di bawah.
Takjub seperti mimpi
Saat memasuki kamar hotel, kedua bola mata saya menyapu seluruh ruangan. Pernak-pernik tempat tidur serba putih, tidak ketinggalan tirai jendela, serta handuk pun berwarna putih.
Sebuah lemari es kecil terpajang membuat hati penasaran, begitu saya buka, tampak persediaan makanan kecil serta beragam minuman tersusun memenuhi rak kulkas. Begitu pula perlengkapan bebersih diri.
"Nduk, iki ngimpi opo ora?"Â tanya ibu sembari membuka tirai jendela.