Tema samber hari ke-10 yang bertajuk Outfit Taraweh (Tarawih) membuat saya senyum-senyum sendiri. Pingin tahu alasannya, Pembaca? Baca hinggai usai artikel ini, ya!
Sebelum membahas lebih lanjut, saya sempatkan Googling, apa sih, Outfit ?
Menurut Urbanco.co.id-Â Outfit-adalah sebuah istilah dalam dunia fashion yang seringkali muncul di beberapa majalah, platform, ataupun online store saat kita berbelanja.
Istilah outfit berasal dari Bahasa Inggris yang berarti pakaian atau busana yang dipakai untuk menutupi tubuh terdiri dari atasan, baju, celana, rok, dan aksesoris lain yang terkait.
Outfit Taraweh(Tarawih), berarti pakaian yang digunakan saat menunaikan ibadah secara berjamaah tiap malam selama bulan Ramadan.
Kali ini izinkan saya berbagi cerita tentang outfit tarawih yang dikenakan keluarga kecil kami, khususnya suami.
1. Baju koko
Baju atasan berkerah sanghai, atau yang lebih dikenal dengan nama "baju koko" Â busana tersebut sering dikenakan suami saat menunaikan ibadah. Lebih-lebih saat salah tarawih di musala terdekat.
Beliau sendiri sering mengajarkan kepada Nak Nang untuk memakai baju tanpa tulisan di "punggung" ketika sedang beribadah. Dengan alasan agar jemaah lain tidak tergganggu dengan tulisan yang tersemat di kaus.
2. Sarung
Sarung turut melengkapi sebagai setelan baju koko. Saat di rumah atau pun ketika beribadah di musala setempat.
Beliau hampir tidak pernah menggunakan kaus yang dipadu dengan celana panjang saat beribadah. Kecuali sedang melakukan perjalanan jauh dalam kondisi santai.
3. Songkok (Peci)
Songkok yang lebih dikenal dengan nama peci menjadi asesoris penutup kepala pria muslim. Ketika beribadah, suami selalu mengenakan. Terkadang beliau juga menggunakan kopiah.
Nah, itulah outfit tarawih yang dikenakan suami saat menjalankan ibadahnya, pula bukan hanya saat puasa Ramadan. Namun dalam keseharian.
Katanya, meskipun serangkain pakaian ibadah tersebut cukup sederhana, namun terkesan sopan.
Ya, beliau sangat menjunjung adab kesopanan saat tunaikan ibadah.
Sedangkan untuk saya sendiri mengenakan gamis, terkadang kulot longgar dipadukan atasan dengan kerudung simple.
Bermukena kain katun yang adem membuat nyaman tubuh saat menunaikan ibadah.
Nak Nang belum bisa seperti ayahnya dalam berbusana saat beribadah. Tetapi ia tidak pernah meninggalkan sarungnya. Sesekali sarung dipadukan dengan kemeja lengan pendek.
***
Bicara soal kopiah, saya jadi teringat tulisan mengapa penulis menyematkan tulisan senyum-senyum di atas sebelum menjabarkan kisah.
Alhamdulillah, tadi siang saya menerima oleh-oleh sebuah kopiah berwarna putih seperti gambar yang saya sematkan. Barang tersebut pemberian teman se-jemaah suami sepulang menunaikan ibadah umrah.
Saat menerima hadiah, saya pun berdoa semoga kelak bisa menunaikan ibadah umrah di bulan Ramadan. Aamiin. Mohon doakan saya ya, Pembaca. Terima kasih sudah singgah.
Samber2023 hari ke-10
#SamberTHR
#SamberTHR2023harike-10
#THRKompasiana
#Kurma
#KurmaTHR
#ArtikelYuliyanti
#Tulisanke-449
#Klaten,10 April 2023
#MenulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H