Sarung turut melengkapi sebagai setelan baju koko. Saat di rumah atau pun ketika beribadah di musala setempat.
Beliau hampir tidak pernah menggunakan kaus yang dipadu dengan celana panjang saat beribadah. Kecuali sedang melakukan perjalanan jauh dalam kondisi santai.
3. Songkok (Peci)
Songkok yang lebih dikenal dengan nama peci menjadi asesoris penutup kepala pria muslim. Ketika beribadah, suami selalu mengenakan. Terkadang beliau juga menggunakan kopiah.
Nah, itulah outfit tarawih yang dikenakan suami saat menjalankan ibadahnya, pula bukan hanya saat puasa Ramadan. Namun dalam keseharian.
Katanya, meskipun serangkain pakaian ibadah tersebut cukup sederhana, namun terkesan sopan.
Ya, beliau sangat menjunjung adab kesopanan saat tunaikan ibadah.
Sedangkan untuk saya sendiri mengenakan gamis, terkadang kulot longgar dipadukan atasan dengan kerudung simple.
Bermukena kain katun yang adem membuat nyaman tubuh saat menunaikan ibadah.
Nak Nang belum bisa seperti ayahnya dalam berbusana saat beribadah. Tetapi ia tidak pernah meninggalkan sarungnya. Sesekali sarung dipadukan dengan kemeja lengan pendek.
***
Bicara soal kopiah, saya jadi teringat tulisan mengapa penulis menyematkan tulisan senyum-senyum di atas sebelum menjabarkan kisah.