Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_yuli_adja Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Berburu Tikus, Menjadi Hiburan Sahur yang Tak Biasa

7 April 2023   21:36 Diperbarui: 7 April 2023   21:38 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar Tikus; Sumber Gambar http://www.kompas.com

Aduh saya gagal fokus membaca tantangan Samber THR 2023 pada hari ke-7, yang bertema Hiburan Sahur yang Tak Biasa.

Saat membaca sekilas temanya seperti "hiburan apa saja?" tiwas saya mempersiapkan segalanya, ceprat-cepret aktivitas sahur sembari nonton hiburan. Owalah...ternyata.

Sebenarnya saat menyiapkan menu sahur sudah menjadi tantangan tersendiri, mata merem melek harus dipaksa terbelalak agar bisa menghidangkan menu tepat waktu.

Belum lagi jika harus membangunkan anak yang membutuhkan kesabaran tingkat tinggi. Wis, ndak ada waktu untuk membuat hiburan. Apalagi jrnis hiburan yang tak biasa. 

Tetapi baiklah, saya ikut menyemarakan tema dan mencoba menulis tantangan sebagai berikut.

Berburu Tikus

Ya, berburu tikus menjadi hiburan sahur yang tak biasa. Malam itu, suami berteriak memanggil saya dari lantai atas.

"Bu, jaganen ngisor. Ono tikus loro gede-gede!"


Kalimat yang beliau maksud memiliki arti, "Bu, jagain di bawah. Ada tikus dua ekor besar-besar!"]

Saya sontak berlari ke arah tangga dekat kolam sembari membawa sapu. Berjaga di sana jika tikus mengarah ke dapur. 

Seperti malam-malam sebelumnya, setiap saya bamgun ada saja tikus kecil(clurut) menaiki tangga begitu tuan rumah terjaga.

Lama saya menunggu di dekat tangga, tetapi tak satu pun binatang turun. Suami kembali memerintah agar saya pindah ke depan pintu yang mengarah ke gudang.

Sebab, beliau menyerang, menyodok tikus dengan sapu. Perkiraannya tikus akan terlempar ke bawah.

Sesaat saya mengayunkan sapu ketika  melihat suami memburu tikus-tikus itu dengan antusias.


"Huh..mati kowe!" Seruanya ketika sapu menyambar buruannya. Perkiraan suami yang mati tikus laki, sebab tampangnya seram dan besar. 

Sedangkan pasangannya lolos dari sergapan, dan saya hanya tertawa terkekeh menyaksikan hiburan yang tak biasa di malam itu.


Kenapa Tikus harus Diburu?

Beberapa hari tanaman di lantai atas rusak oleh binatang malam tersebut. Tikus itu lewat atap samping tangki air.

Kami merasa kesal dengan ulahnya yang tidak hanya merusak tanaman, tetapi juga mengacau di dapur.

Suatu ketika, saya lupa menyimpan buah pisang yang tergeletak di meja dapur. Keesokan harinya, buah-buahan sudah dikerikiti(digigit) dan membekas. 

Bahayanya Tikus

Tikus yang memakan makanan akan meninggalkan kotorannya, baik dalam bentuk air liur, urine atau tinja. Ketika kita tidak sengaja menyentuh makanan yang sudah digigit, resikonya kesehatan kita terganggu.

Keberadaan tikus jelas mengganggu kami. Pasalnya, binatang pengerat ini bisa menyebarkan virus dan bakteri di antaranya penyakit pes dan tifus.

Pintu kayu jati yang dikerikiti tikus, dokumen Yuliyanti
Pintu kayu jati yang dikerikiti tikus, dokumen Yuliyanti

Selali dua alasan di atas, suatu ketika kabel penanak nasi pun dikerikitinya, bahkan giginya pun diasah ke pintu terbuat dari kayu.

Nah, untuk mencegah penyakit yang ditularkan tikus pula menjaga perabotan rumah tangga, tikus pun harus diusir.

Nah, itulah sekelumit hiburan sahur yang tak biasa menghampiri. Lantas, hiburan apa yang menantang di keluarga Anda?

Terima kasih sudah singgah, salam sehat selalu jangan lupa bahagia agar sehat jiwa raga.

Bacaan 1 & 2

Samber THR 2023 hari ke-7

#SamberTHR
#THRKompasiana
#Kurma
#KurmaTHR
#HiburanSahur
#ArtikelYuliyanti
#Tulisanke-446
#Klaten, 07 April 2023
#MenulisdiKompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun