Dengan demikian, seorang suami akan fokus bekerja di luar rumah, semua dilakukan semata-mata untuk menghidupi keluarganya.
Begitupun sebaliknya, keberadaan suami disisi isteri, bisa dijadikan tempat bersandar, pula mampu menjaga dirinya dalam keseharian.Â
Hikmah lain setelah menikah adalah, bagi mereka yang tidak mampu, maka Allah akan memampukan, pula memberi rezeki serta mengangkat derajat bagi pasangan yang berumah tangga karena-Nya.
Â
3. Pilar ketiga:Â Â Pendamping Idaman(Keshalihannya)
Memang manusia tidak ada yang sempurna. Meski demikian, bukan berarti kita tidak bisa memilih untuk menjadi pasangan terbaik bagi pasangan masing-masing.
Menjadi pasangan yang shalih tentu mengajak pendampingnya untuk berjalan di jalan Allah.Â
Selain itu, menjadi pria idaman harus bisa melakukan perananannya, yaitu menghargai, memahami, melindungi serta menyenangkan pasangannya dalam suka maupun duka.Â
Satu contoh kecil, seorang suami memuji dan menyenangkan hati isterinya. Begitu juga sebaliknya. Sebagai seorang isteri, tahu kesukaan suami, memperhatikannya sekecil apapun itu.
Meskipun terlihat sepele, hal tersebut bisa menyenangkan, pula memberi dukungan cukup bagi pasangan masing-masing.Â
Dengan begitu akan tercipta rumah tangga yang adem ayem, tenteram (sakinah). Ketenangan dalam rumah tangga menjadi kunci kelanggengan, serta jauh timbulnya KDRT. Insyaa Allah.