Salam kuliner, Pembaca!
Satu kuliner legendaris khas Solo kembali hadir untuk Anda.
Setelah berhasil mengolah selat solo, kini berkreasi dengan menu lain, yaitu sup matahari.
Rasanya lidah kangen dengan menu ini, sebab lama tidak menjumpai apalagi. Sekalipun pada bulan Oktober-November saya kerap menghadiri perhelatan.Â
Dulu, sewaktu sepupu menikah, memesan katering dan salah satu menunya sup matahari. Saat membuat di rumah Mertua, saya andil menyusun isian.
Sedemikian istimewakah, resep ini?
Ya. Sebab, jarang ditemukan di warung-warung yang menjual beragam menu. Sup ini hanya terhidang pada perhelatan besar. Yaitu di pesta pernikahan.
Sup Matahari resep legendaris berasal dari Kota Solo selain menawan, pula bernutrisi tinggi.
Terdiri dari dadaran telur tipis yang membalut isian. Sedangkan isinya beragam sayuran, ada jamur kuping, jagung, wortel serta daging ayam giling lalu diolah sedemikian rupa.
Kemudian dilipat-lipat membentuk bulat segi, selanjutnya dikukus. Setelah matang dan dingin, lalu diiris, sobekan kulit dijeprikan (baca ditarik) keluar.
Jelang disantap, bunga matahari diguyur kuah kaldu...amboi...selain bentuknya cantik lagi memikat rasanya nikmat bingit, Pembaca.
Maka takheran, jika sup ini kaya nutrisi. Bicara soal kenikmatannya, takkalah nikmat dengan sup lainnya, lho.
Kenapa sup ini dinamai sup matahari?
Keunikkan terdapat pada dadaran pembungkus isian. Sobekannya menyerupai sinar matahari, dan ternyata, cara mengolahnya tidak sulit, lho!Â
Hanya butuh ketelatenan, sebab melalui beberapa tahapan. Meski demikian, rasanya senang bisa merampungkan tantangan ini.
Ya, tantangan dari teman sesama Kompasianer yang tidak asing lagi, beliau Mbak Wahyu Sapta yang berdomisili di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Dulu, saya pernah membuatnya, tetapi gagal. Kesalahan terletak pada dadaran, banyak yang sobek jadinya ambyar. Hehe..
Saat menerima tantangan Mbak Wahyu Sapta, saya mencari tutorial lewat kanal YouTube. Setelah memahami, lalu membuatnya dengan cara sedikit berbeda.
Terutama saat membuat sup, bumbu tidak dihaluskan juga tidak ditumis. Bumbunya menggunakan bumbu khas dapur yuliyanti.
Tepat pada tanggal 3 Desember 2022, saya mengolahnya, setelah matang, saya melaporkannya, "Mbak, Tantangan Berhasil" lewat sepotong video yang saya kirim lewat japrian.
Sup matahari cocok untuk semua kalangan, pula bisa dinikmati dalam segala suasana. Penasaran?
Mabar yuk! Masak bareng, yuk!
Tips Membuat Resep Sup Matahari yang Nikmat dan Menarik Hati
Mari siapkan semua bahan, agar mudah cara mengolahnya.
Berikut bahan-bahannya:
Bahan isian:
1 buah jagung dipipil
1 buah wortel, kupas lalu bagi dua. Sebagian diiris dan diparut kasar, sisihkan
4 kuntum jamur kuping, rendam air panas (mendidih). Setelah mengembang, tiriskan, lalu iris tipis. Sisihkan.
Bahan adonan daging
200 gram daging ayam (dada) sisihkan tulangnya untuk bahan kuah.
2 siung bawang putih
1 butir telur (ambil putihnya)
1 sdm tepung terigu
1 sdt kaldu jamur
1 sdt garam
1/2 sdt lada bubuk, semua bahan dihaluskan (diblender)
Bahan kulit:
3 butir telur, kocok lepas (kuningnya saja juga boleh)
1 sdm tepung terigu
1/2 sdm tepung maizena
1 sdt kaldu jamur
1 sdt garam
1 sdt lada bubuk, semua bahan dikocok hingga tidak ada yang mringkil, kemudian disaring.
Bahan sup
Tulang ayam secukupnya
1 btg daun bawang, iris 3 cm (dibagi dua juga bisa)
1 btg daun seledri, potong kecil
1 sdt kaldu jamur
1 sdt lada bubuk
1 sdt garam
1 sdm bawang putih goreng
2 cm jahe
Sejumput pala parut
Bahan pendukung
1 buah cetakan nasi
1 buah piring
Panci pengukus (dadang)
Cara membuat kulit dadaran( seperti gambar di atas).
1. Kocok telur bersama tepung terigu, tepung maizena, lada, kaldu jamur, air, dan garam hingga tidak ada yang mringkil. Kemudian disaring menggunakan saringan teh. Sisihkan.
2. Panaskan minyak di dalam teplon. Tuang satu sendok sayur adonan telur, kemudian putar-putar hingga dadaran melebar.Â
Panaskan di atas kompor dengan api kecil hingga adonan mengelupas. Angkat tuang di piring. Beri pembatas daun pisang di atasnya. Lakukan berulang hingga adonan habis. Sisihkan.
3. Cara membuat adonan daging ayam:
Masukan semua bahan, lalu blender uwer-uer...hingga semua bahan halus, sisihkan.
4. Siapkan piring dan cetakan nasi atau mangkuk kecil, tambahkan dadaran telur, susun wortel, jamur, dan jagung secara selang-seling untuk membuat tiga lapisan warna berbeda. (seperti dalam sematan video di bawah artikel).
Tuang daging ayam giling di atasnya. Lipat ke bagian dalam pinggiran telur hingga tertutup, dan adonan membentuk bulat segi.
5. Panaskan dandang, alasi dengan daun pisang. Susun telur dengan posisi lipatan di bagian bawah. Kukus selama 30 menit. Setelah matang, matikan kompor, diamkan sesaat. Angkat. Sisihkan.
6. Didihkan air, tambahkan bawang putih, susulkan bawang merah dan jahe, masukan tulang ayam, bumbu kaldu, lada, pala, garam dan bawang putih goreng, aduk rata.
7. Masak selama 20-25 menit dan bumbu meresap ke dalam sayatan daging. Tescrasa. Terakhir, masukkan daun bawang dan seledri. Kecilkan apinya (matikan kompor).
8. Letakkan telur isi adonan daging ayam dalam piring sup dengan lipatan di bawah. Kemudian belah menjadi 8 bagian, lalu jeprikkan keluar hingga kulit membentuk sinar matahari. Tuang kuah kaldu hangat dan sajikan.
Saatnya menyantap...siapkan sendok, ambil sesendok isian beserta kuah dan...santap. Rasakan nikmatnya.
Hmmm...nikmat banget. Daging gilingnya kenyal, jagung empuk sedikit manis...kuahnya gurih, dan segar, harumnya pala cukup, tidak terlalu nyegrak(menyengat).
Wis pokok-e enak tenan iki. Sajak e pantes buka katering..hahaha...la enak tenan soale.Â
Satu resep ini menjadi 8 buah sup, jadi saya mengolah dua kali. Alhamdulillah...sudah menuntaskan satu resep legendaris ber-cita rasa nusantara. Dalam sekejap ludes.
Lain kali, bila mengolah lagi, insyaa Allah akan menambahkan isian kacang polong.
Sekian dari saya, semoga tips ini bermanfaat. Oh.. iya, saya sematkan video tutorialnya dari kanal Youtube saya.
#SupMatahari
#ResepSup
#Masakan
#KreasiDapurYuliyanti
#Tulisanke-407
#Klaten, 24 Desember 2022
#MenulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H