'Lha wong uripe wae pas-pas-san, gimana mau beli alat kecantikan buat dandan?' bagi ibu, uang lebih baik digunakan untuk menyambung hidup keseharian.
Figur ibu berhati teduh, ibarat payung pelindung teriknya mentari pula derasnya hujan badai. Dekapan tangannya mampu menghangatkan serta menenangkan kegundahan dalam benak anaknya.Â
Ketika anak-anaknya nakal dan membuat ulah, hatinya seluas samudera memberi ampunan serta arahan hingga menuju puncak kedewasaan.
***
Ya, semangat ibuku tak lekang era, bahkan dari masa-ke masa, sesibuk apapun beliau masih mempunyai waktu luang guna menyalurkan hobinya, yaitu berkebun.Â
Segala macam tanaman yang tersentuh oleh tangan ajaibnya, pasti membuahkan hasil. Seperti halnya cabai, terung, bayam dan aneka tanaman hias yang ditanam di halaman rumah.
Selain itu ada beberapa tanaman mangga yang melimpah kala berbuah. Buahnya sebesar apel, namun rasanya..hmmm manis dan dagingnya tebal.
Selain berkebun, ibu mempunyai kesibukan mengurus ladang yang berada di lereng gunung. Beliau masih trengginas, mulai mencangkul, menanam dan memupuk aneka tanaman palawija.