Pada hari Senin, 10 Oktober 2022 lalu, saya ingin memasak masakan khas Sunda, berbahan Oncom serta Leunca. Menurut tetangga, olahan tersebut rasanya enak.
Menurut Wikipedi -Oncom adalah produk fermentasi yang dilakukan oleh beberapa jenis kapang, pengolahannya mirip tempe.
Bahan tersebut sudah saya beli beberapa hari sebelumnya. Karena tidak bisa langsung mengolahnya, maka saya simpan di lemari es hingga hampir sepekan.
Nah, untuk memastikan bahan tersebut masih layak dikonsumsi, saya bertanya kepada teman sesama Kompanianer asal(Majalengka) Jawa Barat. Beliau Mbak Sri Rohmatiah Djalil, sekarang berdomisili di Madiun.Â
Mbak Sri mengatakan, "asal oncom masih berwarna segar serta tidak pahit, itu artinya masih layak dikonsumsi" beliau juga berbagi tips mengolahnya.
Setelah mendapatkan pencerahan, saya lanjut ingin memasak. Lagi-lagi waktu tidak memungkinkan untuk mengolah, sedangkan oncom sudah terkupas berada di suhu ruangan terbuka seharian. Karena ragu, lalu membuangnya.
Penasaran dan tertantang, kedua kalinya saya membeli bahan serupa. Karena sedang batuk dan harus mengurangi asupan minyak, saya memasak dengan cara (omcom dikukus bersama bumbu kaldu).
Hasil praktik olahan pertama kali cukup lumayan, tetapi leunca terasa pahit. Keluarga kami kurang menyukainya.
Saya benar-benar tertantang dan ingin menjadikan menu tersebut disukai  keluarga. Maka saya mencoba berulang kali dengan memadukan berbagai bahan lain.Â
Terkadang suwiran ayam, atau daging sapi, pokoknya saya harus memenangkan hati keluarga agar mereka menyukai resep tersebut, bagaimanapun caranya. Hehe...hingga pada akhirnya...berhasil. Alhamdulillah.
Anda penasaran, dengan resep kali ini?
Mabar, yuk! Masak, bareng yuk!
Tumis Oncom bertabur Petai
Bahan utama
- 2 papan oncom
- 1 papan petai, kupas
- Leunca secukupnya
Bahan pelengkap
- 5 buah cabai merah keriting, diiris
- 5 buah cabai hijau keriting, iris sesuka
- 5 biji cabai rawit lalap utuh
- Daun kemangi secukupnya
Bahan bumbu
- 4 siung bawang putih, iris tipis
- 5 butir bawang merah, iris-iris
- 2 cm bawang Bombay, iris memanjang
- 2 cm lengkuas, memarkan
- 1 sdm krese(udang rebon) rendam dengan air panas
- Kaldu jamur dan roico rasa sapi secukupnya
- 1 sdm gula aren kuning disisir
- 100 ml air
- Minyak goreng secukupnya untuk menggoreng oncom
- 1,5 sdm minyak goreng untuk menumis
Cara mengolah:
1. Panaskan minyak dalam wajan, goreng oncom setengah matang. Angkat, ulek kasar. Sisihkan.(1&2)
2. Panaskan minyak dalam wajan lain, tuang bawang putih, kemudian tumis hingga layu (3). Tambahkan bawang merah, aduk-aduk hingga beraroma harum(4).Â
Susulkan bawang Bombay dan petai, tumis kembali hingga aroma bumbu menguar dan petai sedikit layu (6). Dalam tahapan ini bisa menambahkan sedikit air guna pengempukan petai. Hemmm...tunggu Pembaca... sedapnya...bikin perut kemrucuk.
3. Selanjutnya masukan cabai dan oncom tahap demi tahap aduk rata. Taburkan bumbu dan gula, tumis kembali hingga matang dengan api sedang. Tes rasa.(7&8).
4. Bila dirasa enak, tahap selanjutnya menambahkan leunca dan kemangi, aduk sesaat,(9&10) dan matikan kompor. Dalam tahapan ini leunca masih segar atau tidak sampai layu.
Terakhir, siapkan piring, tuang tumisan ke dalamnya. Dan....ini dia sepiring tumis oncom bertabur petai. Siap disajikan dengan sepiring nasi hangat beserta lauk kesukaan serta kerupuk.
Saatnya menyantap...,ambil nasi secukupnya, tuang beberapa sendok tumis oncom(11&12), dan...masukan sesendok nasi beserta tumisan ke dalam mulut santap...hmmm... rasanya enak. Sungguh. Leunca pun tidak pahit. Rasanya cemeplus.
Tar dulu...rasa oncom seperti gembus, tapi lebih enak di oncom yang digoreng terlebih dulu. Manisnya gula aren pun seimbang dengan gurih kaldu. Jian, enak tenan.
Ya, terkadang ada gula merah dengan warna tertentu, menghadirkan rasa cenderung asin yang tidak sesuai dengan indra perasa saya.
Tumis Oncom Balur Petai ini setelah diolah melalui tahap demi tahap menjadi menu santap siang yang begitu nikmat, lezat banget, dan yang penting keluarga menyukai hingga menu tersantap habis.
Lidah Jawa saya mengatakan, wis, pokok-e... olahan khas Sunda yang begitu nikmat. Maknyus tenan. Tentunya saat mengolahnya sesuai cara saya supaya anggota keluarga menyukai. Hehe...
Tentun dalam hal ini hati merasa senang sekali. Sebab, hasil jerih payah tudak hanya dihargai, tetapi juga disukai.
Nah, pembaca, jangan takut mencoba dan berkreasi dengan menu atau resep yang berasal dari lain daerah, ya!
Seperti halnya saya mencoba dan mencoba resep hingga 3 kali untuk menghasilkan cita rasa yang pas(sesuai lidah Jawa). Dengan begitu, kita bisa kolaborasi dengan menu khas Nusantara.
Sekian dari saya, semoga bermanfaat. Salam kuliner dan sehat selalu untuk Anda.
#TumisOncomYangNikmat
#KreasiDapurYuliyanti
#Tulisanke-404
#Klaten, 19 Desember 2022
#MenulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H