Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga, Leader paytren, Leader Treninet. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_leader_paytren Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Begini Cara Saya Merawat Diri agar Terhindar dari Bau Badan

30 November 2022   17:53 Diperbarui: 1 Desember 2022   10:56 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi foto bau badan www.google.com

"Mbak Yul, kok keringatmu nggak berbau? tidak seperti Preti. Bau badan banget. Aduh...,aku enggak tahan. Padahal kita bertiga kan, bekerja di bidang yang sama. Sering angkat-angkat, alias nguli," kata Tatik sambil memencet hidungnya.

Nah, pada kesempatan lain, Preti pun mengeluhkan hal serupa yang ia alami.

"Mbak Yuli, keringatnya nggak berbau, tidak seperti diriku...." bisiknya lirih.

***

Pada suatu masa, saya, Tatik, dan Preti merupakan teman (tiga sekawan) yang bekerja di Toko Bangunan. Di tempat tersebut, kami kerap membantu menyiapkan barang pesanan.

Hampir setiap hari mengangkat barang seperti keramik, cat dan lainnya yang mampu dilakukan.

Kerapnya melakukan aktivitas, apalagi di gudang yang tidak berventilasi, menjadikan tubuh lebih mudah berkeringat.

Tak jarang jika keringat tersebut menimbulkan bau badan taksedap. Tentu hal ini membuat canggung, tidak pede, seperti yang dialami Preti.

Memilik bau badan merupakan hal wajar yang terjadi pada setiap orang. Malangnya, jika keringat begitu menyengat tentu mengganggu diri sendiri serta orang lain.

Terkadang gegara bau badan sebagian orang dikucilkan. Siapapun kita, tentu tidak ingin mengalami nasib yang serupa, kan?

Dalam dunia medis, bau badan (BB) dikenal dengan istilah bromhidrosis. Sekalipun tubuh mengeluarkan bau badan, sejatinya keringat bukan  penyebab bau badan.

Penyebab bau badan adalah bakteri anaerobik yang berkembang biak dan memecah protein dalam keringat.

Selain bakteri di kulit, munculnya bau badan bisa dipengaruhi oleh hormon. Hal ini pula selaku penyebab remaja yang mengalami masa pubertas juga mengalami hal serupa.

Berikut beberapa cara menghilangkan bau badan

1. Kebersihan pangkal kesehatan

Masihkah kita ingat sebuah pelajaran berharga, yaitu tentang kebersihan pangkal kesehatan?

Kebugaran adalah nikmat yang luar biasa anugerah Allah SWT. Dalam hal ini, sebagai faktor pendukung kesehatan kita adalah kebersihan yang terjaga.

Dalam agama islam mengajarkan, bahwasanya menjaga kebersihan sebagian dari iman. Ya, kebersihan memiliki kedudukan penting. 

Sebagai muslimah remaja, saya juga berusaha menjaga wudhu, sebisa dan semampunya, supaya tubuh tetap terjaga kebersihan serta kesuciannya.

Selain itu, menjaga kebersihan dengan mandi dua kali sehari. Begitupula setelah beraktivitas tubuh mengeluarkan keringat banyak. Dengan begitu tubuh tetap bugar dan terjaga kesegaran serta kebersihannya.

Meski demikian jangan langsung mandi ketika tubuh masih bersimbah keringat. Tunggu beberapa menit atau kering keringatnya, baru kemudian mandi dengan menggunakan sabun anti bakteri.


2. Pakailah baju yang mudah menyerap keringat


Baju juga mempunyai peran penting untuk kesehatan. Sebaiknya memakai baju katun yang mudah menyerap keringat. 


3. Perhatikan asupan makanan .


Penyebab bau badan lainnya adalah makanan tertentu. Di antaranya adalah; makanan pedas, mengandung lemak serta gas tinggi. Dengan mengelola jenis asupan tersebut, insyaa Allah aroma taksedap berkurang.

Makanya, kita harus menjaga kesehatan tubuh serta pola makan tidak sembarangan.

4.Menjaga pola hidup

Selain tips di atas, menjaga pola hidup bagian terpenting tercapainya tubuh sehat. Belakangan ini saya baru mengetahui kenapa keringat saya tidak berbau. 

Selain menjaga pola hidup yang tertulis di atas, saya teringat ketika dulu sering meminum jamu tradisional.

Seperti kita ketahui, negeri ini dipenuhi hasil rempah yang melimpah. Bahan tersebut selain dijadikan bumbu masakan, juga dimanfaatkan sebagai obat tradisional.

Di desa asal saya, ada seorang penjual jamu gendong keliling kampung. Beragam jamu olahan yang ditawarkan setiap hari yaitu;

Jamu beras kencur, temulawak, kunir asem (kunyit asam) godhong kates dan brotowali.

Dari sekian jamu yang ditawarkan, saya sering membeli beras kencur karena memiliki rasa manis.

Namun, penjualnya merekomendasikan jamu lain agar badan saya sehat dan keringat tidak berbau.

Nduk, karo ngombe jamu brotowali iki, ben di doh no soko penyakit.( Nduk, sambil minum jamu brotowali ini, biar dijauhkan dari penyakit).

Saya pun menurut dan sesekali membeli jamu brotowali yang dipercaya masyarakat dapat menyembuhkan berbagai penyakit.

Awal meminum rasanya ingin muntah. Tetapi lama-lama terbiasa. Dan baru-baru ini saya mengerti, manfaat jamu brotowali salah satunya;

Mengobati penyakit kulit

Manfaat brotowali juga baik untuk menjaga mengobati penyakit kulit. Brotowali memiliki senyawa antimikroba seperti kolin, tinosporin, isocolumbin, palmatine, tetrahydropalmatine, dan magnoflorine yang berfungsi mengatasi berbagai gangguan kesehatan akibat infeksi bakteri, virus dan jamur.

Meski demikian, saya lebih sering meminum beras kencur dan kunyit asam.

Manfaat kunyit asam

Masyarakat di sekitar sering meminum jamu kunyit asam yang lebih dikenal dengan sebutan kunir asem. Kunyit mengandung zat gizi kurkumin yang berfungsi sebagai analgesik(meredakan nyeri), antipirek( menurunkun suhu tubuh saat demam) dan anti radang. 

Begitu juga dengan asam jawa yang mengandung bahan aktif sebagai anti radang.

Nah, itulah cara merawat diri agar terhindar dari bau badan. Semoga bermanfaat. Salam sehat selalu.

Sumber 1  2, 3

#TipsMengatasiBauBadan
#CaraMerawatDiri
#ArtikelYuliyanti
#Tulisanke-399
#Klaten, 30 November 2022
#MenulisdiKompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun