Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga, Leader paytren, Leader Treninet. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_leader_paytren Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Suka Duka Ngeblog di Kompasiana

17 November 2022   21:34 Diperbarui: 24 November 2022   17:19 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo Hari Ulang Tahun Kompasiana// sumber Kompasiana, diolah oleh penulis

Bulan Oktober 2022 merupakan Hari Ulang Tahun Kompasiana yang ke-14, selamat, ya. Bersamaan dengan itu, merupakan kebersamaan saya dengan Beyond Blogging memasuki tahun kedua.

Saya bergabung sejak tgl 19 Oktober 2020, saat mendaftar harus mengunggah tulisan. Alhamdulillah, berhasil mengunggah artikel perdana dengan judul Harapan Untuk Anak Bangsa.

Mungkin bagi sebagian orang keberhasilan ini merupakan hal biasa. Tetapi bagi saya, ini sesuatu banget. Sebab, saat mendaftar melalui pergulatan pikiran yang hebat, pula membutuhkan waktu berjam-jam untuk mencapainya.

Betapa riangnya begitu berhasil mendaftar, serta mengunggah sebuah tulisan di sebuah blog. Unggahan tersebut merupakan tugas akhir pembelajaran di sebuah komunitas yang saya ikuti bersama teman sesama kompasianer, Mbak Siska Artati.


Artikel pertama saya mungkin terasa hambar. Biarlah. Kan, baru belajar. Terbukti tulisan tersebut tidak dilirik admin, minim like dan komen, apalagi, label Headline. Wis, aku rapopo, min.


Setelah mengunggah beberapa artikel, saya tidak serta merta menulis lalu mengunggahnya saban hari. Terkait pekerjaan utama, kegiatan tulis-menulis saya kesampingkan.  

Namun seiring berjalannya waktu, rasa kangen ingin menuangkan ide masakan tumbuh secara perlahan. Ya, saya menyukai kategori foodie. 

Minimnya ilmu memengaruhi dunia literasi

Minimnya ilmu memengaruhi dunia litetasi. Khususnya bagi saya sendiri. Ketika menulis di blog, tidak memahami aturan sesuai syarat dan ketentuan Kompasiana. 

Ketidaktahuan menjadi sebuah kesalahan fatal. Bahkan hingga berkali-kali. Yuli oh, Yuli, kenapa harus mengalami.

Kesalahan pertama: Ketika mengunggah artikel, saya tidak menyertakan link sumber. Terang saja admin menghapusnya. Kemudian saya menanyakan alurnya kepada Host, di komunitas.

Beliau menyarankan untuk mengunggah kembali dengan menyematkan sumbernya.

Kesalahan kedua: Pada unggahan kedua, tidak jauh berbeda dengan anggitan pertama. Saya menuliskan sumber dan bukan link. Apa yang terjadi, Pembaca? Dihapus lagi oleh Mimin.

Kesalahan ketiga: Suatu ketika, saya menulis sesuai Topik Pilihan (perbankan). Karena sesuatu hal, terpaksa menghapus tulisan.

Sebelum klik-hapus, terpampang peringatan di layar hp. Lebih baik mengedit tulisan, ketimbang menghapus. Begitu kurang lebihnya. Tapi tetap menghapusnya. 

Saya pikir hal tersebut tidak menjadi pelanggaran. Pada akhirnya dapat surat cinta ketiga.

Kesalahan keempat

Suatu ketika saya menayangkan tulisan, namun lupa menyematkan sumber gambar, artikel pun terlanjur tayang sehingga admin menambahkan sumbernya. 

Haduh, dapat surat cinta lagi deh. Bunyinya akun akan dihapus jika kesalahan mencapai 5 kali. Biyuh....,maaf, min.

Kesalahan fatal merupakan momok menakutkan, juga jadi kisah terpahit sepanjang nge-blog. Lantas, apakah saya vakum di blog keroyokan? Mari kita lanjut.

Belajar dari kesalahan

Beberapa bulan kemudian, muncul rasa kangen ingin menulis .setelah vakum cukup lama. Mengingat sudah melakukan pelanggaran, sekakioun tidak disengaja  saya belajar dari kesalahan untuk berhati-hati serta menjadi lebih baik.

Dalam hal ini, saya mendapat gemblengan dari seorang guru, juga sesama teman kompasianer. Beliau Mbak Siska Artati.

Dari beliau saya mendapatkan bimbingan untuk menjadi lebih baik lagi. Terima kasih, Mbakyu.

Meskipun sudah mendapat gemblengan secara pribadi, saya merasa masih banyak kekurangan.

Data statistik akun yuliyanti. Dokpri penulis.
Data statistik akun yuliyanti. Dokpri penulis.

Bisa dilihat dari data statistik, minimnya unggahan berlabel Pilihan dan Headline dari beragam artikel, resep dan puisi (391) unggahan.

Pada suatu ketika, di sebuah grup menulis, Mbak  Siska dan Sri Rohmatiah Djalil membicarakan tentang K-rewards. Begitu riaang, katanya bisa buat jajan.

Saya mengutak-atik bagian tersebut tetapi tidak ada pesan yang menggembirakan. Bahkan hingga berbulan-bulan. 

Usut punya usut, ternyata saya belum mengisi nomor gopay di kolom pengatura profil data. Ya, sekalipun nomor hp yang terdaftar sebagai akun gopay. Mbak Siska kembali andil memberi pencerahan.

Mengecap manisnya kebersamaan di Kompasiana

Semenjak nge-blog, saya mendapat teman banyak. Bisa berbagi lewat beragam tulisan. Bahagia rasanya, mengecap manisnya kebersamaan di Kompasiana, dengan sesama kompasianer.

Pula semenjak menyematkan akun gopay, untuk pertama kalinya, K, Rewads singgah. Aduhai, senangnya. 


Pada periode bulan September 2021, perolehan Views 8,1 k. Tentu ini sangat luar biasa. Riangnya tiada terkira, aku isoh nulis. 

Mulai saat itu, saya bersemangat untuk menulis. Jujur, selain mendapat manfaat baik, juga dapat benefit. Meskipun saat mendaftar hal tersebut jauh dari pemikiran.

Alhamdulillah, K- Rewads kedua periode November 2021, dengan total page views 2,5k. Setelahnya, zonk. Meski demikia, saya berusaha aktif menulis sekalipun hanya mengunggah 10 hingga 15 tulisan. 

Satu kejutan dari Kompasiana


Beberapa pekan lalu, saya iseng mengutak atik data statistik. Ya, setelah periode November 2021, k-rewards zonk, saya acuhkan statistik.

Ternyata, saya mendapat kejutan k-rewads untuk periode November 2022, pageviews 4,9k. Sangat fantastis untuk seukuran saya hehe...kok, kayak baju.

Bismillah, semoga ke depan-nya, lebih baik lagi. Terima kasih saya ucapkan kepada Guru literasi saya Mbak Siska Artati, dan semua sahabat KPB, sesama kompasianer, yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Tanpa kalian, aku bukan siapa-siapa.

Foto diri yang diolah kembali. Bingkai frame miladnya Kompasiana. Dokpri Yuliyanti
Foto diri yang diolah kembali. Bingkai frame miladnya Kompasiana. Dokpri Yuliyanti

Barakallah fii Umrik Beyond Blogging Kompasiana.com. Mohon maaf jika terlambat mengucapkan. Salam santun untuk admin Kompasiana, Kompasianer serta para pembaca yang berbahagia.

#PahitManisMenulis
#DiaryYuliyanti

#Tulisanke-393
#Klaten, 17 November 2022
#14thKompasiana
#KompasianaPride

#UlangTahunKedua
#MenulisdiKompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun