Kesalahan pertama:Â Ketika mengunggah artikel, saya tidak menyertakan link sumber. Terang saja admin menghapusnya. Kemudian saya menanyakan alurnya kepada Host, di komunitas.
Beliau menyarankan untuk mengunggah kembali dengan menyematkan sumbernya.
Kesalahan kedua:Â Pada unggahan kedua, tidak jauh berbeda dengan anggitan pertama. Saya menuliskan sumber dan bukan link. Apa yang terjadi, Pembaca? Dihapus lagi oleh Mimin.
Kesalahan ketiga: Suatu ketika, saya menulis sesuai Topik Pilihan (perbankan). Karena sesuatu hal, terpaksa menghapus tulisan.
Sebelum klik-hapus, terpampang peringatan di layar hp. Lebih baik mengedit tulisan, ketimbang menghapus. Begitu kurang lebihnya. Tapi tetap menghapusnya.Â
Saya pikir hal tersebut tidak menjadi pelanggaran. Pada akhirnya dapat surat cinta ketiga.
Kesalahan keempat
Suatu ketika saya menayangkan tulisan, namun lupa menyematkan sumber gambar, artikel pun terlanjur tayang sehingga admin menambahkan sumbernya.Â
Haduh, dapat surat cinta lagi deh. Bunyinya akun akan dihapus jika kesalahan mencapai 5 kali. Biyuh....,maaf, min.
Kesalahan fatal merupakan momok menakutkan, juga jadi kisah terpahit sepanjang nge-blog. Lantas, apakah saya vakum di blog keroyokan? Mari kita lanjut.
Belajar dari kesalahan