"Pagi begini enaknya menikmati jadah goreng hangat. Terus minumnya kopi, kunikmari di pinggir kolam, wis nikmat tenan, Mi."
"Lho...kan, lagi batuk. Moso maem jadah goreng, minume kopi sisan. Kapan batuk-e sembuh? Ingat pesan dokter. Kalau lagi batuk tuh, nggak boleh makan makanan yang  digoreng, minuman manis juga harus dijahui."
Tapi sahutan saya hanya dijawab dengan senyuman. Dalam hal ini, saya sedikit lebih bawel, melarang ini dan itu bila sedang sakit batuk.
Sebab, saya pernah mengalami batuk yang menjengkelkan karena penanganannya terlambat. Setelah diobati, boro-boro sembuh. Batuk kian menjadi.
Menikmati jadah goreng hangat-hangat sudah menjadi hobi suami semenjak dini.
Menyantap jadah goreng hangat berteman secangkir kopi atau teh, memang sungguh nikmat. Tetapi bila kondisi tubuh kurang sehat karena sakit tertentu, dan harus mengurangi asupan minyak goreng, maka teknik lain harus diterapkan.
Bagi pecinta jadah goreng seperti halnya suami saya sih, boleh-boleh saja selagi penganan tersebut tidak memengaruhi kesehatan. Apalagi bila menjadi pantangannya.Â
Maka lebih baik menyantap masakan tanpa minyak yaitu dengan cara memanggang.
Memanggang  makanan  lebih  aman daripada  menggoreng.
Banyak cara menghidangkan masakan, bisa dengan merebus, mengukus, menggoreng dan memanggang.Â