semangka, bukan?
Pembaca yang Budiman, Anda tentu tidak asing lagi dengan buahBeberapa hari lalu, suami saya menunjukkan video tik-tok. Dalam unggahan kuliner sambal goreng kulit semangka berpadu udang.
Saya pun paham maksudnya. Dengan melihat video tersebut, secara tidak langsung saya akan penasaran. Rasa penasaran berlanjut untuk memasak. Hmmm bahasa halus gaess.
Kebetulan, hampir setiap hari saya membeli buah dengan warna khas merah menggoda.
Pada umumnya, seseorang termasuk saya sendiri, bila memakan buah semangka bakal menyisakan kulit. Kemudian, Plung...kulit mengeram di tempat sampah.
Membuang kulit semangka bukan tanpa alasan. Karena bagian terlezat terletak pada daging atau buah yang berwarna merah.
Namun, siapa sangka sisi lain kulit semangka juga memilik manfaat yang tak kalah baiknya. Menurut hello sehat, di setiap 3 sentimeter kulit semangka mengandung 1,8 kalori.
Selain itu, kulit semangka mampu memberikan dua persen kebutuhan vitamin C harian dan satu persen vitamin B6 yang dibutuhkan tubuh. Sedangkan manfaat lain dari kulit semangka bisa Anda dapatkan di sini.
Setelah mengetahui manfaat kulit semangka, maka saya menantang diri untuk mengolahnya. Sebagai bintang( bagian putih) buah semangka dan udang.
Tetapi saya ingin menambahkan satu bahan lagi, yaitu kapri.
Namun, barang tidak tersedia di penjual sayur. Akan tetapi ada satu jenis sayuran lebih mirip buah menarik perhatian saya.Â
Memiliki bentuk bulat kecil berwarna hijau. Saya merasa penasaran.
 "Bang, iki opo?"
"Lencak (leunca), bu."
Secara bersamaan penjual sayur dan seorang ibu menjawabnya.
Kemudian saya bertanya kepada ibu tersebut tentang rasa leunca.
"Rasane pripun bu?"
"Biasa, mbak."
Biasa yang dimaksud tidak pahit serta tidak asam.
'Baguslah, bisa dijadikan bintang tamu dalam olahan makan siang. Batin saya.
Menurut sehatku.com- Leunca yang berbentuk bulat dan berwarna hijau ini termasuk dalam suku terung-terungan. Meskipun berukuran kecil, buah ini memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan.
Kandungan zat tersebut bersifat sebagai anti oksidan, antipirik dan anti pruritus. Meski demikian, tidak semua leunca bisa dikonsumsi. Pilihlah yang berasal dari kelompok kultivar, yang tidak memiliki kadar racun tinggi.
Adapun 12 manfaat lain dari leunca bisa Anda simak di sini.
Dengan rasa percaya diri, saya pun mengeksekusi bahan-bahan di atas. Rasanya taksabar ingin segera Mabar.
Berikut saya sematkan video melalui akun youtube pribadi.
Mabar, yuk! Masak bareng, yuk!
Sambal goreng kulit semangka, Jadi Menu Baru Keluarga
Bahan-bahannya:
- 250 gram udang, bersihkan, lumuri dengan air jeruk nipis
- 1/4 kulit buah semangka(ambil putihnya) cuci bersih, potong kotak atau sesuai selera
- 50 gram leunca, cuci lalu diprithili
- 2 buah cabai merah keriting, iris tipis
- 400 ml santan, kekentalan sedang(disesuaikan)
- 1 sdt minyak goreng dan...
- 1 sdm margarin untuk menumis
Bahan bumbu:
- 5 siung bawang putih, ulek, sisihkan.
- 5 siung bawang merah
- 1 sdt ebi, rendam dengan air panas, sisihkan
- 2 butir kemiri sangrai
- 1 sdt roico, rasa sesuai selera(saya memakai perasa sapi)
- 1 sdt kaldu jamur
- 1,5 sdm gula pasir
- 3 buah cabai merah keriting
- Sejumput garam. Haluskan semua bahan.
Bahan pelengkap:
- 2 lbr daun salam
- 1 btg sereh, ambil putihnya
- 2 cm lengkuas, memarkan
- 1 buah jeruk nipis, untuk melumuri udang dan campuran tumisan
- Sejumput kunyit halus
Cara mengolah:
1. Panaskan minyak dan margarin dalam wajan. Kemudian masukan bawang putih, tumis hingga harum.
2. Susulkan bumbu ulek lainnya dan kunyit, tumis kembali hingga menguar rasanya. Tambahkan bumbu pelengkap. Tumis kembali.
3. Susulkan udang, dan aur jeruk nipis, tumis hingga berubah warna. Selanjutnya masukan kulit semangka aduk-aduk hingga setengah empuk. Selang beberapa menit cemplungkan leunca. Aduk kembali.
4. Selanjutnya tuang air dan diamkan selama 3-5 menit agar bumbu meresap dan empuk. Kemudian tuang santan, sambil diaduk masak hingga mendidih. Tes rasa.
Sampai dalam tahapan ini saya benar-benar nggak nyangka, bila kulit semangka di masak seperti ini ternyata nikmat sekali. Rasanya krenyes-krenyes, Pembaca. Begitu pula komentar saya pada suami.
5. Setelah enak dan matang, buang bumbu pelengkap dan matikan kompor. Siapkan mangkuk atau piring saji, tuang sambal goreng ke dalamnya, sajikan dengan nasi hangat.Â
Menu di atas, akan terasa lebih lengkap bila disandingkan dengan lauk perkedel dan kerupuk akan menjadikan hidangan makin mantap.
Alhamdulillah, satu menu kaya nutrisi melengkapi meja makan kami selain tumis pepaya muda. Keduanya menjadi hidangan santap siang kemarin.
Rasa syukur tak habis-habis, karena semua sajian tersantap habis ludes. Bahkan masih bisa berbagi dengan ibuk tetangga depan rumah. Beliau pas ke rumah, lalu saya menawari masakan tersebut.Â
Merasa tertarik karena ada sayuran yang beliau kenali, kemudian mencicipi barang sesendok.
"Ada leunca. Saya suka ini, Bu Yuli."
"Tetapi rasa leunca agak pahit ya, bu?"Â
"Iya, memang begitu Bu Yuli. Terus iki opo, Bu. Rasane enak. Labu siam, ya?"Â
"Bukan, bu."
Saya pun memberi teka-teki kepada beliau, nama jenis bahan apa yang diolah...tetapi ibuk tidak bisa menjawab dengan tepat. Hahaha...tawa pun pecah menghiasi dapur yuliyanti.
Bahagia rasanya olahan kita dipuji orang lain lantaran rasanya yang lezat, sekalipun berbahan kulit semangka.
Sekian dalam berbagi resep ini, semoga bermanfaat
#ResepSambalGoreng
#Kreasidapuryuliyanti
#TulisanKe-376
#Klaten, 02 Oktober 2022
#MenulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H