Selamat malam pembaca yang berbahagia, apa kabarnya?
Doa saya, semoga Anda selalu dalam lindungan Tuhan, serta mendapat limpahan keberkahan. Aamiin.
Pembaca yang berbahagia, beberapa hari lalu, adik beserta istrinya bertandang ke rumah saya. Setiap kedatangan taklupa membawa buah tangan.
Sebenarnya saya sudah melarang agar tidak merepotkan. Namun, ia tetap membawa hantaran. Ya, bisa apa coba? Kecuali berterima kasih serta mengucap syukur alhamdulillah.Â
Selanjutnya kami mengobrol layaknya saudara lama takjumpa. Saking asiknya bersapa, tidak terasa malam makin beranjak hingga keduanya berpamitan.
***
Sesaat kemudian, saya membuka hantaran yang dikemas tas plastik. Ketika saya buka, isinya satu butir kelapa dan nangka berukuran cukup besar. Ketika saya timbang beratnya 3 kilo lebih.
Ketika suami melihat buah nangka, tetiba beliau ingin menyantap masakan padang. Katanya, 'kangen' dengan menu tersebut. Ya, kami memang sekian bulan tidak jajan ke Rumah Makan Padang.Â
Menyantap nasi Padang, terasa kurang nikmat jika tanpa siraman gulai nangka. Saya selalu menikmati sekaligus mengamati setiap rasa. Langkah ini supaya bisa memasak sendiri di rumah.Â
Nah, ketika adik membawakan bahan sayur tersebut, suami memberi tantangan ingin dimasakin olahan serupa. Hmmm...kira-kira sukses nggak, ya?Â
***
Sebagaimana dilansir oleh Wikipedia, di Kota Padang Gulai Nangka dijadikan pendamping Nasi Kapau yang lebih familiar dikenal dengan Gulai Cubadak, sedangkan orang di luar Kota Padang menyebutnya sebagai Sayur Nangka.
Nangka adalah nama sejenis pohon, sekaligus buahnya. Pohon nangka termasuk ke dalam suku Moraceae; nama ilmiahnya adalah Artocarpus heterophyllus. Dalam bahasa Inggris, nangka dikenal sebagai jackfruit.
***
Ketika masak Gulai nangka ini, berbekal ingatan saat menyantap di Rumah Makan Padang. Namun, saya juga mencari panduan di google.Â
Memasa gulai ini dengan campuran kacang panjang. Sama persis di Rumah Makan serta tidak memerlukan santan banyak apalagi kental.Â
Tips memilih nangka muda
Menurut orang tua, cara memilih nangka muda sangat mudah, cukup dilihat dari duri kulit buahnya. Bila buah tersebut durinya masih runcing tapi lunak, serta berwarna hijau.
Sedangkan nangka setengah tua, kulitnya berwarna kuning serta durinya tumpul dan renggang atau arang-arang seperti foto di atas.
Renggang atau arang-arang dalam bahasa Jawa adalah, (jarang-jarang). Meski demikian masih layak diolah.
Buah saya belah menjadi tiga bagian, yang separuh saya bagi menjadi dua untuk berbagi dengan tetangga. Sisanya saya rebus sesaat lalu disimpan dalam kulkas.
Nah, Anda penasaran bagaimana cara memasak Gulai Nangka yang nikmat lagi memikat, sesuai indera perasa, saya?
Mabar, yuk!. Masak, bareng, yuk!
Sebaiknya kita persiapkan terlebih dahulu bahan-bahannya.
- 600 gram nangka muda(sudah direbus sesaat)
- 100 gram kacang panjang, potong 3 cm, cuci sisihkan
- 5 lbr daun jeruk, cuci bersih
- 2 lembar daun salam, cuci bersih
- 1 btg sereh, memarkan
- 500 ml santan kekentalan sedang dari seperempat buah kelapa
- 700 ml santan bening(encer)
- 15 buah cabai rawit utuh
- 1,5 cm jahe, memarkan
- 2 sdm minyak goreng
Bumbu yang dihaluskan
- 12 bawang putih
- 13 bawang merah
- 5 buah cabai merah keriting
- 2 sdt ketumbar bubuk
- 2 sendok makan roico rasa sapi
- 1,5 sendok makan kaldu jamur
- 2 sdm gula pasir
- Garam secukupnya
Cara mengolah
1. Panaskan minyak dalam wajan, tuang bawang putih terlebih dahulu. Tumis hingga sedikit kekuningan.(1)
2. Tambahkan bawang merah, dan tumis kembali hingga aroma bawang menguar. Selanjutnya bisa menambahkan bumbu pelengkap, daun salam, daun jeruk, sereh, dan jahe lalu tumis kembali.(2)
3. Masukkan kacang panjang, cabai rawit aduk kembali hingga sayuran sedikit layu. Kemudian susulkan santan encer secara bertahap guna pengempukan.(3&4)
4. Tambahkan nangka rebus sambil diaduk-aduk. Selang 5 menit tuang santan kental sambil dibalik-balik sayuran supaya matang merata. Â Masak hingga mendidih dan cicipi rasanya.
Terakhir, setelah masakan matang, matikan kompor. Ambil mangkuk saji, tuang gulai ke dalamnya dan hidangkan bersama sepiring nasi hangat.
Masakan ini sangat cocok bila disandingkan dengan daun ketela kuah sambal ijo serta lauk ikan.
Tetapi di tempat saya penjual sayur seringnya membawa daun pepaya, tapi rasanya maknyus juga, kok.Â
Anda bisa memadukan masakan ini dengan resep daun pepaya sambal ijo padang. Baca artikel tersebut di akhir unggahan tulisan ini.
Bisa juga dengan ayam kampung goreng, sambal dan petai. Sungguh makanan tradisional yang kaya cita rasa nusantara.
Saatnya menyantap.... ambil nasi hangat secukupnya, tambahkan pelengkap, lauk dan sambal. Selanjutnya...santappppp...
Hmmmm...maknyus banget. Rasanya gurih, tidak terlalu asin. Pas di lidah saya, aroma daun jeruk dan sereh pas banget seperti masakan padang pada umumnya.Â
Begini komenter suami saat menyantap.
"Mantep kabeh rasane, pas banget."
Alhamdulillah, bahagia rasanya. Resep murah meriah, tetapi rasanya tidak murahan bisa menjadi solusi dan disukai keluarga.Â
Bahkan, saya sudah kepikiran ingin memasak lagi dengan menambahkan beberapa bahan lain yang dijamin mantul dan sedap betul. Nantikan, di resep berikutnya ya, Pembaca!
Sekian dari saya, silakan mencoba, ya! Semoga bermanfaat.
Baca juga artikel terkait
"Daun Pepaya Sambal Ijo Resep Rumahan Rasa Restoran, Bikin Lidah ingin Selalu Nambah"Â
#ResepGulaiNangkaSolusiOlahanPadangResepFavoritKeluarga
#Kreasidapuryuliyanti
#Tulisanke-333
#Klaten, 24 Juni 2022
#MenulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H