Rabu 1 Juni 2022, pagi ba'da subuh saya bersama suami santai sejenak menikmati pagi yang sejuk. Hawa dingin beberapa hari begitu terasa, sehingga enggan melepas bantal. Â
Biasanya kami langsung beraktivitas, berbagi tugas keseharian.
Namun, kami memanfaatkan hari libur dengan menikmati hiburan Grebeg Pancasila yang disajikan salah satu stasiun televisi.
Meski hanya sesaat netra melihat, nampak kesakralannya. Hingga membuat saya berselancar menggali informasi yang menarik disetiap sesi.Â
Selanjutnya izinkan saya berbagi cerita yang menarik seputar Grebeg Pancasila, yang saya rangkum dari berbagai sumber.
***
Selama pandemi, berbagai aktivitas ditiadakan hampir diseluruh wilayah. Namun, setelah Pemerintah melonggarkan penggunaan masker di luar ruangan, berbagai helatan kembali digelar.
Seperti halnya Pemerintah Kota Blitar kembali menggelar acara Grebeg Pancasila yang tertunda selama pandemi.
Berbagai acara turut memeriahkan, diantaranya; Bedhol Pusaka, Tirakatan, Upacara Budaya, Kirab Gunungan limo(lima) dan Kenduri Pancasila.
Supraptono, SH, Plt Kabid Seni Budaya Dinas Kominparda mengatakan, tanpa mengurangi serangkaian acara, Pemkot menambahkan properti berupa Ambing negara, Garuda Pancasila berjumlah 52 dengan berbagai ukuran.
Adapun tema Grebeg Pancasila pada tahun ini, dengan semangat kebersamaan yang dilandasi nilai-nilai luhur Pancasila guna mewujudkan integritas bangsa dan tegaknya NKRI.
Drs. Ichwanto, M,AP, selaku Sekretaris Daerah Kota Blitar berharap, momentum hari lahirnya pancasila tidak hanya diperingati segelintur orang, melainkan seluruh bangsa Indonesia memperingatinya.
Kirab Gunungan Lima Dalam Sejarah Lahirnya Pancasila
Helatan besar sebagai momen sakral, sarat pesan kebangsaan berbalut budaya Jawa. Khususnya bagi segenap warga Kota Blitar Jawa Timur.
Ritual kebanggaan tersebut guna mengingat serta meneladani sosok Proklamator, pencetus ideologi bangsa yang diperjuangkan segenap seniman, serta tokoh masyarakat.
Sebab itulah, pemerintah mengesahkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila yang diperingati warga Blitar sebagai ikon Grebeg Pancasila.
Sederet susunan adicara Grebeb Pancasila diantaranya:
1. Bedhol Pusaka.
Bedhol Pusaka, berupa kirab pusaka lambang negara dikawal Bregodo 1, 6 dan 45. Bregodo adalah pasukan khusus seperti prajurit keraton berpakaian adat Jawa. Rute kirab dari Istana Gebang Jalan Sultan Agung menuju Kantor Wali Kota Blitar.
2. Malam Tirakat(Tembang Mocopat)
Sebagian orang Jawa memaknai tirakat atau sesirih (melakukan)Â perenungan di malam jelang kelahiran Pancasila 1 Juni. Selain itu, menyanyikan tembang mocopat sebagai sarana menghayati pentingnya Pancasila sebagai nilai luhur bangsa.
3. Upacara Budaya
Peringatan Hari Lahir Pancasila dirancang sebagai peristiwa budaya. Dalam sesi tersebut, samar-samar terdengar pidato Bung Karno kembali diputar. Diiringi tembang ketawang Ibu Pertiwi, kemudian disusul masuknya prosesi Gunungan Limo, dengan iringan gending Lancaran Bela Pancasila.
4. Kirab Gunungan Limo
Kirab Gunungan tumpeng limo sebagai simbol lima sila yang diarak dari alun-alun Kota Blitar menuju Makam Bung Karno. Setelah melalui beberapa proses upacara dan doa, tumpengan hasil bumi dibagikan kepada masyarakat yang hadir.
5. Kenduri Pancasila
Ritual terakhir berupa kirim doa bagi arwah almarhum (Soekarno) selaku penggagas lahirnya Pancasila. Perhelatan dilaksanakan di area Perpusnas Bung Karno, tepatnya sisi selatan makam beliau.Â
***
Pancasila adalah dasar negara Indonesia, berasal dari kata "panca" yang berarti lima dan sila sebagai dasar. Sedangkan nilai-nilai Pancasila merujuk pada lima pilar yang menjadi dasar berdirinya Indonesia.
Grebeg Pancasila Dalam Sejarah Lahirnya Pancasila?
Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia, pembetukannya tidak terlepas dari Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia(BPUPKI)
Bung Karno menyebut istilah Pancasila pula berkesempatan menyampaikan pidato yang bertajuk, Â "Lahirnya Pancasila" tepatnya pada tanggal 29 Mei s.d 1 Juni 1945.
BPUPKI menggelar sidang pertama membahas landasan dasar negara dan menjadikan tonggak lahirnya Pancasila.
Terkait dasar negara Indonesia, yang dinamai "Pancasila" mengandung makna Panca artinya lima, sedangkan sila berarti prinsip atau asas.
Tokoh pertama yang menyampaikan konsep dasar negara adalah Mohammad Yamin. Berikut rumusan dalam pidatonya:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan.
4. Peri Kerakyatan.
5. Peri Kesejahteraan.
Namun, usulan yang disampaikan mengalami perubahan menjadi :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia.
3. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Berdasarkan tulisan di atas, pentingnya pendidikan Pancasila sebagai landasan hidup bagi bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tercipta sebagai pedoman bagi sesama tanpa membedakan agama, suku dan ras. Mari kita ciptakan Indonesia sebagai negara berkarakteristik.
Sekian, semoga bermanfaat.
#Artikel yulianti
#TopikPilihan
#Klaten, 05 Juni 2022
#Tulisanke-326
#MenulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H