Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_yuli_adja Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

[Kusambut Ramadhan Penuh Kemuliaan] Memaknai Fase Demi Fase di Bulan Ramadhan

20 April 2022   12:44 Diperbarui: 20 April 2022   13:13 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar https://www.ayosemarang.com/umum/pr-773184873/3-fase-bulan-ramadhan-arti-10-hari-pertama-bulan-ramadhan

[Kusambut Ramadhan Penuh Kemuliaan]: Memaknai Fase Demi Fase Bulan Ramadhan

Lintasan waktu kembali membawa ummat Islam menuju gerbang Ramadhan. Bulan yang senantiasa disambut dengan suka cita, tersebab di dalamnya penuh keberkahan lagi kemuliaan.

Syukur alhamdulillah, kita masih dipertemukan kembali dengan Rajanya Bulan.

Seperti yang saya tulis pada artikel sebelumnya, bahwa dalam penanggalan kalender Hijriyah, bulan Ramadhan dikategorikan sebagai sayyidus syuhuur(rajanya bulan).

Seluruh ummat muslim berlomba-lomba memanfaatkan momen Ramadhan tersebut dengan memperbanyak amal kebaikan.

***

Pada Ramadhan 2021 lalu, kaum muslim melakukan segala aktivitasnya termasuk beribadah, dari rumah. Bahkan momen Lebaran masih dalam nuasa virtual terkait pandemi.

Namun, seiring berjalannya waktu, kasus Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan. 

Mengutip Suara.com-Presiden Joko Widodo(Jokowi) memperbolehkan ummat Muslim menjalankan serangkain ibadah Ramadhan secara normal.

Bahkan diperbolehkan merayakan Lebaran 2022 di kampung halaman. Sebagai syarat wajib harus vaksin kedua kali serta melengkapi booster.

Dari catatan satgas Covid-19, jumlah kasus mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir. Selengkapnya Anda bisa dapatkan informasi terkait di Sini.

***

Pemerintah memberi kelonggaran yakni; Kebijakan Ramadan 2022, memperbolehkan ummat Muslim menjalankan serangkaian ibadah di bulan Ramadhan di Masjid atau Mushola.(musala)

Jelas Kebijakan Pemerintah tersebut disambut dengan suka cita segenap lapisan masyarakat dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan 2022.

Segenap pengurus mushola dan masyarakat di lingkungan kami tidak ketinggalan menyambutnya.

Takmir setempat bersama-sama membuat agenda untuk memakmurkan mushola,  
dengan mengadakan serangkaian ibadah salat tarawih, tadarus seperti pada saat belum pandemi.

Bahkan ada satu hal di luar dugaan saya. Setiap sore mushola setempat mengadakan acara buka bersama(bukber). Dalam hal ini, hidangan buka puasa dan takjil tersaji dari solidaritas masyarakat setempat secara bergilir.

Sedangkan untuk minuman teh hangat yang semula takmir setempat mendapat jatah merebusnya. Tetapi oleh suami diminta untuk disiapkan dari rumah.

Rasa syukur selalu terpanjat, atas acara yang terselenggara, meskipun pada saat ini yang menghadiri acara buka bersama sebatas Bapak-bapak dan anak-anak.

Rangkaian ibadah Ramadhan 2022, kini lebih indah dari tahun lalu, seakan menambah nikmatnya fase Ramadhan.

Seperti kita ketahui, ada tiga fase dalam bulan Ramadhan di antaraya yakni 10 hari pertama, 10 hari kedua dan sepuluh hari terakhir.

Dalam fase tersebut mengandung makna yang mendalam, sehingga ummat muslim tidak menyia-nyiakan.

Fase 10 Hari Pertama Penuh Rahmat

Tidak terasa fase 10 hari pertama bulan penuh kasih sayang, kaum Muslim memperbanyak amal kebaikan, berempati kepada sesama.

Selain itu, antusias jamaah memperbanyak tadarus, berdzikir mohon ampunan dan rahmat-Nya dilakukan dalam keseharian.


Keistimewaan fase 10 hari kedua bulan Ramadhan

Tidak terasa, kini telah menjalani puasa pada hari ke-18, pertengahan bulan yang memiliki Maghfirah(ampunan), Allah SWT membuka pintu maaf seluas-luasnya serta mengabulkan doa ummatnya.

Pada kesempatan ini merupakan hari baik untuk berdoa memohon ampunan serta meminta kebaikan dunia dan akhirat.

Tersebab, fase ini merupakan hari-hari paling mustajab yang ada di bulan Ramadhan. Allah SWT memberi kenikmatan dikabulkannya doa bagi hamba-Nya yang sungguh-sungguh memohon ampun dengan membaca doa setelat salat:

Allahummagfirli dzunuubi ya robbal' alamiin.

Artinya:

Ya Allah ya Tuhanku, ampunilah dosa-dosaku wahai Tuhan Pencipta Semesta Alam.

Selain berpuasa serta memohon ampunan atas dosa-dosa, perbanyak zikir membaca Al-Qur'an, adalah amalan yang utama di bulan Ramadhan.

Nikmatnya fase 10 hari terakhir

Keistimewaan fase 10 hari kedua tidak boleh disia-siakan. Yakni, Itqun Minan Nar (pembebasan Api Neraka).

Makna fase kedua dan ketiga, kita tingkatkan kualitas ibadah, doa dan meminta ampunan dari Allah SWT agar terbebas dari api neraka. 

Dalam 10 hari terakhir Ramadhan turunnya Lailatul Qadar malam kemuliaan yang ditunggu bagi ummat Muslim diseluruh dunia. 

Semoga kita semua mendapatkan rahmat, maghfirah dan jaminan surga, layaknya orang-orang yang salih. Sekian pengertian tentang keistimewaan fase demi fase Ramadhan.


"Wallahu a'lam bishawa"


Semoga bermanfaat, salam selalu sehat, dan selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankannya.

Referensi 1, 2:

Baca juga Artikel lainnya

1."5 Amalan di Bulan Ramadhan" 

2."[Ramadhan Penuh Berkah] Aku Menyambutmu dengan Sabar di Pembaringan" 

#Artikelyuliyanti

#TopikPilihanKebijakanRamadhan 2022

#Tulisanke-306

#Klaten, 19 April 2022

#MenulisdiKompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun