Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga, Leader paytren, Leader Treninet. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_leader_paytren Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

"Taruna" izin Pamit, Perjalanan Selanjutnya Bersama Sang Penjelajah

3 Februari 2022   12:05 Diperbarui: 3 Februari 2022   20:17 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Awal mula pendaftaran. Tangkap layar Kompasiana.Foto yuliyanti

Awal mula pendaftaran. Tangkap layar Kompasiana.Foto yuliyanti
Awal mula pendaftaran. Tangkap layar Kompasiana.Foto yuliyanti


Masih teringat awal mula perkenalan dengan Kompasiana pada tanggal 19, Oktober 2020. Cukup menyita waktu, terlebih pada saya yang gapteknya pake banget.

Namun, berkat ketelatenan juga kesabaran Bang Johan Rio Pamungkas, selaku pembimbing grup penulisan membuahkan hasil.

Unggahan artikel pertama|| Hasil tangkap layar Kompasiana. Dokumen yuliyanti
Unggahan artikel pertama|| Hasil tangkap layar Kompasiana. Dokumen yuliyanti

Pada tanggal 20 Oktober berhasil mengunggah artikel pertama kali. Status Statistik menjadi Debutan. Meskipun tulisan kala itu ala kadarnya. Maklumlah, penulis pemula. Hehe

Teringat awal mula mengunggah artikel sejak bergabung di bulan Oktober 2020. Pada tulisan keempat mendapat label favorit, berlanjut unggahan kesepuluh mendapat label pilihan. 

Akan tetapi saya tidak begitu memperhatikan soal label dan tetek bengek. Karena pada waktu itu saya tidak tahu dan tidak ingin tahu. Entahlah...Sing penting nulis.

Meski begitu saya masih banyak kekurangan. Karena kebodohan inilah, 2 unggahan artikel sempat dihapus admin Kompasiana.

Penghapusan pertama dan kedua ini dalam satu artikel(resep) saya kurang paham tentang aturannya. Saat bertanya kepada Bang Johan, beliau menyarankan asal referensi disertakan. 

Saya pun menyematkan sumbernya, namun tidak dengan link asal sumber. Saat menayangkan lagi, artikel dihapus untuk kedua kalinya oleh admin.

Hiks-hiks...pahit manisnya dunia literasi membuat sedih. Bahkan, patah hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun