Rasanya baru kemarin, saya bisa menjadi anggota di rumah baru, Kompasiana yang tercinta. Senang bisa silaturahim dengan sesama teman kompasianer yang terlebih dulu singgah.
Rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa selalu terpanjatkan, atas karunia sehat, rezeki melimpah yang diberikan.
Rasa bahagia tiada terkira bahwa sampai hari ini masih diberi kesempatan untuk berkarya, pula beraktivitas di dunia literasi.
Bisa menjalin silaturahim bersama teman sesama Kompasianer, bahkan bisa saling membaca hasil karya sesama Kompasianer.
Terkadang disaat waktu senggang, saya menyambangi akun teman-teman, lalu membubuhkan rating serta menyapa di kolom komentar. Jujur, ini membuat senang, bisa mendapatkan banyak ilmu pula motivasi.
Terlebih pada diri ini yang masih banyak kekurangan, masih perlu banyak belajar mengasah kemampuan olah rasa bersama kawan-kawan senior, yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Bagi saya, semua Kompasianer adalah saudara. Banyak semangat support dan motivasi yang saya dapatkan darinya.
Meskipun terkadang dalam membaca hasil olah rasa sesama teman, pula berbalas sapa yang saya lakukan sering terlambat karena kesibukan. Semoga teman-teman memaafkan.
***
Debutan
Masih teringat awal mula perkenalan dengan Kompasiana pada tanggal 19, Oktober 2020. Cukup menyita waktu, terlebih pada saya yang gapteknya pake banget.
Namun, berkat ketelatenan juga kesabaran Bang Johan Rio Pamungkas, selaku pembimbing grup penulisan membuahkan hasil.
Pada tanggal 20 Oktober berhasil mengunggah artikel pertama kali. Status Statistik menjadi Debutan. Meskipun tulisan kala itu ala kadarnya. Maklumlah, penulis pemula. Hehe
Teringat awal mula mengunggah artikel sejak bergabung di bulan Oktober 2020. Pada tulisan keempat mendapat label favorit, berlanjut unggahan kesepuluh mendapat label pilihan.Â
Akan tetapi saya tidak begitu memperhatikan soal label dan tetek bengek. Karena pada waktu itu saya tidak tahu dan tidak ingin tahu. Entahlah...Sing penting nulis.
Meski begitu saya masih banyak kekurangan. Karena kebodohan inilah, 2 unggahan artikel sempat dihapus admin Kompasiana.
Penghapusan pertama dan kedua ini dalam satu artikel(resep) saya kurang paham tentang aturannya. Saat bertanya kepada Bang Johan, beliau menyarankan asal referensi disertakan.Â
Saya pun menyematkan sumbernya, namun tidak dengan link asal sumber. Saat menayangkan lagi, artikel dihapus untuk kedua kalinya oleh admin.
Hiks-hiks...pahit manisnya dunia literasi membuat sedih. Bahkan, patah hati.
Penghapusan artikel itu, menjadikan saya malas nulis hingga berbulan-bulan lamanya.
Namun, unggahan artikel Mbak Siska Artati di media grup kepenulisan, berhasil menggugah hati untuk kembali belajar menulis.
Seiring berjalannya waktu, banyak pembelajaran dari teman senior, sehingga banyak tulisan mendapat label pilihan.Â
Bahkan, dalam unggahan keberapa tepatnya, saya mendapatkan status junior?Â
Jawabnya tidak tahu. Karena  memang tidak begitu memerhatikan, tahu- tahu status Statistik berubah Junior.
Meskipun status Junior, saya masih banyak kekurangan. Karena kebodohan inilah, 1 unggahan artikel tidak dilabel oleh admin.
Padahal saya menulis dengan sejujur-jujurnya. Waktu itu bertajuk perbankan. Berhubung tidak dilabel, maka tulisan yang sudah tayang saya hapus sendiri.
Lagi-lagi mendapat surat cinta dari admin Kompasiana. Tentu saja hampir mematahkan semangat. Mungkin memang saya hobi menulis, meski patah hati, tapi berusaha bangkit lagi.Â
Fase perjalanan di Kompasiana pun mendapatkan status "Taruna".
Dalam olah rasa kala menyandang "Taruna" ada banyak label pilihan AU, serta mendapatkan view terbanyak dalam satu artikel berjudul
Artikel tersebut bisa disimak di Sini:
Sebuah kebahagian yang tiada terkira atas pencapaian ini. Kisah pun berlanjut untuk tetap menorehkan olah rasa di setiap jejak yang ada.
Hingga pada kesempatan ini, tak terasa telah memasuki status 'Penjelajah', pada hari Selasa 01 Februari 2022.
Tiada henti hati ini mengucap syukur alhamdulillah, Allah memberi kelancaran, kemudahan untuk tetap berkarya di sela-sela kesibukan utama.
Terima kasih saya ucapkan kepada Senior Kompasianer atas apresiasi serta dukungan selama ini. Tiada henti mohon doa, semoga saya selalu sehat dan tetap bisa menuangkan rekam jejak dalam dunia literasi.
Salam hangat, doa terbaik untuk Guru, Sahabat Kompasianer, serta para Pembaca Kompasiana yang selalu singgah membaca tulisan saya.
#DiaryYuliyanti
#Tulusanke-265
#Klaten, 03 Februari 2022
#Menulisdi Kompasiana
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI