Konon, segala macam bahan bisa diolah. Sayur lodeh pun menjadi simbol kesederhanaan.
Alasan kedua; Kluwih merupakan buah yang diutamakan dalam kegiatan ritual seperti Tetesan dan Siraman oleh sebagian masyarakat Jawa. Pohonnya besar, memiliki daun lebar berbentuk jari menjadi simbol pengayoman.
Alasan terakhir, buah kluwih adalah simbol dari woh kang linuwih, buah yang memiliki kelebihan.
Dikatakan demikian karena beton (biji) buah kluwih besar memiliki rasa gurih. Buahnya lambang kekuatan. Sedangkan rasa gurih dari beton menjadi simbol kenikmatan. Â
Makna kesederhanaan, pengayoman, kekuatan, serta rasa nikmat membuat Lodeh Kluwih diakui lagi pantas menjadi santapan Sultan.
***
Nah, Anda penasaran?
Mabar yuk! Masak bareng, yuk!
Bahan utamaÂ
- 2 buah kluwih
- Kacang panjang secukupnya potong 3 cm, cuci, sisihkan
- Segenggam kulit melinjo merah, cuci, sisihkan
- 5 buah cabai hijau keriting, cuci iris serong
- Daun so secukupnya cuci potong kasar
- Air secukupnya untuk merendam kluwih
- 1 liter air untuk membuat santan dan merebus bumbu
- 1/2 butir kelapa diparut