Akhirnya saya memesan bakso kabut dan bakso kecil kosongan(tanpa mie atau bihun)serta sebagai pendanping adalah, teh panas.Â
Terlihat beberapa pengunjung di dalam warung, terdiri dari pasangan muda serta keluarga sedang asyik menikmati menu masing-masing. Rasanya, saya sudah tak sabar ingin menyatap juga.
Tidak menunggu lama, pesanan kami sudah terhidang di depan mata. Dalam mangkuk berukuran sedang, terhidang satu bola bakso berbalur telur cukup besar.
Sedangkan semangkuk lagi terhidang  5 butiran bakso kecil, mungkin lebih tepat ukuran sedang.
Saya pun penasaran dengan penampakan bakso kabut tersebut.
Saking penasarannya, ketika suami membelah bola-bola bakso tersebut langsung saya abadikan dalam ponsel menu andalan Bakso Gunung Gandul.
Bakso kabut, adalah bakso daging sapi dengan balutan telur sebagai pembungkus bagian luar yang nampak menarik.
Bakso kabut tidak hanya menarik dalam penampakannya saja, namun disetiap gigitan daging sapi begitu terasa.