Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_yuli_adja Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Anak Menggunakan Bahasa Tidak Benar, Begini Cara Saya Menyikapinya

31 Oktober 2021   21:28 Diperbarui: 1 November 2021   09:18 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apa ingin seperti itu, Nak?"

Nah, Anda bisa memilih kata-kata yang dapat menciptakan efek positif di masa mendatang.

3. Mengajarkan anak untuk terbiasa dan tidak malu mengakui kesalahan

Satu-satunya cara mengajarkan anak untuk terbiasa serta tidak malu mengakui kesalahan, akan membuatnya tumbuh sebagai pribadi yang terus memperbaiki diri.

Sebagai langkah terpenting selanjutnya ialah membantu memahami bahwa kesalahan harus diakui bukan dihindari dan semestinya segera diperbaiki.

Dengan cara sederhana sebagai contoh;  orang tua bisa mengakui kesalahan dan memperbaiki.

Misalnya dengan berkata, "dulu bunda juga pernah mengalami kesalahan yang sama, tetapi nenek mengingatkan  bahwa kita harus menggunakan bahasa dengan benar, sekalipun sedang bernyanyi sendirian."

Nah, dengan begitu anak akan tau bahwa ia tidak sendirian, selanjutnya ia akan mencontoh orang tuanya untuk menjadi yang lebih baik lagi.

Kuncinya bukan bagaimana orang tua mendidik anak agar sama sekali tak lakukan kesalahan. Melainkan cara mengajarkan kepada bagaimana mengakui kesalahan dan memperbaikinya.

Nah, begitulah cara saya mengajarkan anak untuk mengakui kesalahan dan bisa belajar daribhal tersebut. Karena, semua itu cerminan dari salah satu ikrar Sumpah Pemuda.

Sekian dari saya, semoga bermanfaat. Salam hangat selalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun