Sedih, iya, pasti. Karena merasa begitu bodohnya diri ini. Apalagi dalam menuturkan narasi takmudah, bagi fakir ilmu seperti saya.
Mungkin memang benar, saya harus banyak belajar agar kualitas tulisan lebih baik. Pula terbidik admin hingga banjir sematan Pilihan menjadi Artikel Utama.
Namun juga bermanfaat untuk kalayak, khususnya sebagai pengingat pada diri sendiri.
Meski begitu, saya tetap mengucapkan terima kasih banyak kepada admin Kompasiana yang telah meloloskan 100 artikel, meski dulu sempat dihapus gegara kefakiran saya.
Kini saya harus lebih banyak belajar memperkaya kosa kata yang sesuai kaidah. Semoga niat baik ini Allah kabulkan, aamiin.
***
Taklupa terima kasih saya ucapkan kepada teman-teman sesama kompasianer yang selalu memberi rating dan suppor terbaiknya.
Meskipun terkadang saya lama dalam berbalas sapa, mudah-mudahan para sesepuh, senior dan semua kompasianer memaafkan pula memakluminya.
Semoga jejak para kawan menginspirasi setiap langkah kaki yang takhanya sekadar hobi. Namun juga untuk saling berbagi.
Terima kasih saya ucapkan kepada Para Pembaca Kompasiana yang telah menuntaskan membaca artikel. Semoga kebaikan selalu menyertai Anda di mana pun berada, aamiin.
Salam sehat selalu.