Semula total karyawan 2000 orang, bisa dibayangkan seandainya 1000 orang terjangkit virus, tentunya bisa menambah angka covid jadi melejit, rumah sakit jadi sulit, hingga pedagang kaki lima pun menjerit.
Dari sekian banyak pekerja yang terjangkit, beberapa diantaranya tetangga dekat berasal dari kampung saya(tetangga ibu) terkena virus hingga harus isolasi mandiri untuk beberapa hari lamanya.
Bahkan, ada salah satu karyawati yang hendak melangsungkan resepsi pernikahan pun akhirnya batal digelar. Karena, harus menjalani isolasi beserta keluarga yang melakukan kontak erat dengannya.
Sebagian dari warga pun juga tertular virus, ada yang cukup istirahat di rumah dan ada pula yang harus dirawat.
Hampir di setiap Rumah sakit kehabisan ruang khusus untuk menangani pasien yang terpapar virus tersebut.Â
Bahkan, di Rumas Sakit Islam Klaten (RSI) beberapa hari yang lalu area parkir pun didirikan tenda sebagai alternatif ruang perawatan covid.
Â
Kiranya tidak sampai di situ saja, rumah sakit lain juga mengalami hal serupa, hingga pemerintah kota menyiapkan Gedung Olah Raga Gelar Sena(GOR) yang berada di Kelurahan Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara menjadi tempat tambahan isolasi terpusat.
Sebelumnya, Pemkab Klaten juga telah meminta 12 rumah sakit rujukan Covid-19 di daerah itu untuk menambah tempat tidur bagi pasien Covid.(Tribunnews.com)
Bukan hanya Kota Klaten saja. Bahkan, rumah sakit kota terdekat seperti Solo dan Jogja pun mengalami pelonjakan pasien. Membuat pihak rumah sakit kewalahan.
Hingga pada akhirnya Pemkab Klaten, Jawa Tengah, mengajak warga untuk mengikuti gerakan dua hari di rumah saja.