Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_yuli_adja Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Resep Ayam Bacem Bakar Kreasi Dapur Yuliyanti, Tersemat Kisah Seru

1 Juli 2021   16:25 Diperbarui: 16 Maret 2022   15:52 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
  Ayam yang sudah dilumuri bumbu bakar, didiamkan sesaat agar bumbu meresap. Dokpri Yuli.

Salam sejahtera Pembaca Kompasia tercinta.

Apa kabar? Semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat, meski ditengah pandemi.

Alhamdulillah, senang rasanyabisa menyapa kembali di laman beyyond bloging, rumah kedua tercinta.


 Resep Ayam Bacem Bakar Kreasi Dapur Yuliyanti, Tersemat Kisah Seru.

Pasti Anda penasaran, kan? Baiklah, saya akan berbagi kisah keseruan yang menderu kali pertama mengolah resep ayam bakar.

Sebenarnya olahan tersebut untuk santap siang kemarin. Tapi saya baru sempat menggunggah resepnya hari ini.

Resep Ayam Bacem Bakar untuk keluarga besar kami. Kenapa saya menyebut seperti itu? Ya, hari-hari biasa selain kami bertiga ada 6 karyawan.

Namun, semenjak H+3 Lebaran lalu ada beberapa tukang menggarap lantai atas. Bertambah kerabat yang membantu, maka saya menyebutnya Keluarga Besar.

Sedari malam saya berunding dengan suami untuk membuat ayam bacem bakar untuk menu siang. Alhamdulillah, ternyata gayung pun tersambut.

Usai ba'da subuh, saya berkutat di dapur, menyiapkan aneka jajanan untuk Pak Tukang. Namun, pagi itu ditemani Ibu. Kebetulan beliau sedang bermalam di tempat kami.

Berhubung ada ibu yang membantu di dapur, pagi saya bergegas ke tempat Mbak Ndari, untuk membeli daging ayam potong.

Tempat kediaman beliau saat ini berjarak 100 meter dari rumah, maka saya tempuh dengan jalan kaki sembari menikmati udara pagi.

"Paha karotengah kilo Mbak!"

"Yo, Bu." Jawabnya.

Kebetulan paha telah terpotong, maka tidak menunggu lama. Setelah membayar, saya lekas pulang meski sempat ngobrol tentang Covid-19.

Bunda dan Kangmas, yuk kita siapkan bahannya. Lho, kok  panggil...nya? Hehe, tidak mengapa. Karena pembaca Kompasiana bukan hanya kaum hawa.

Bahan utama:

20210630-065615-60dd7b1c06310e3d662df6f2.jpg
20210630-065615-60dd7b1c06310e3d662df6f2.jpg
Ilustrasi gambar, ayam yang sudah dicuci dokpri Yuli
  • 1,5 kg paha ayam, cuci bersih, sisihkan
  • 2 liter air untuk merebus(saya butuh air kaldu untuk sop, jadi porsi air kali ini lebih banyak)

Bahan bumbu halus:

20210630-073219-60dd7ced1866b1501e5f19c2.jpg
20210630-073219-60dd7ced1866b1501e5f19c2.jpg
Ilustrasi gambar bahan bumbu halus, dokpri Yuli

10 siung bawang merah

7 siung bawang putih

1 sendok makan ketumbar butir, haluskan semua bahan.

Ilustrasi gambar bahan bumbu halus yang ditambah daun salam dan lengkuas
Ilustrasi gambar bahan bumbu halus yang ditambah daun salam dan lengkuas

Bumbu tambahan:

Bahan bumbu pelengkap dokumen yuliyanti
Bahan bumbu pelengkap dokumen yuliyanti
  • 2 siung bawang putih cincau, kupas, cuci, iris tipis lalu digoreng. Jangan sampai kuning
  • 2 siung bawang merah iris tipis
  • 5 lembar daun salam
  • 1,5 lirang gula merah(150 gram)
  • 2 sendok kaldu jamur( bisa juga penyedap rasa ayam)
  • 2 sendok makan gula pasir
  • Kecap manis dan garam  secukupnya.

Cara membuat:

20210630-065606-60dd819d15251070c4770892.jpg
20210630-065606-60dd819d15251070c4770892.jpg
Ilustrasi gambar panci untuk merebus ayam, dokpri Yuli

Pertama: Didihkan air, masukkan ayam, buang buih kecokelatan.

Kedua: Kecilkan kompor supaya kaldunya bening. Karena saya sisihkan kaldu buat menu lain. 

Ketiga: Tambahkan bumbu halus, daun salam, gula merah, garam, kecap, bubuk kaldu dan gula pasir. Jangan lupa tes rasa. Masak hingga matang atau air menyusut hingga tekstur dagingnya empuk. 

 Keempat: Setelah matang, matikan kompor. Biarkan ayam terendam sesaat, baru kemudian angkat dan tiriskan.

Langkah kedua untuk membakar:

Ilustrasi gambar, persiapan anglo, arang, tempat pemanggang, kipas angin. Dokpri Yuli
Ilustrasi gambar, persiapan anglo, arang, tempat pemanggang, kipas angin. Dokpri Yuli
  • Siapkan anglo, media untuk membakar berbentuk tungku, namun atasnya berlubang. Sebagai sarana abu pembakaran tersimpan di dalamnya.
  • Arang secukupnya
  • Kertas bekas, minyak tanah secukupnya korek api untuk menyulut.
  • Alat pemanggang.
  • Kipas angin untuk membuat bara api cepat besar

Bahan bumbu bakar:

20210630-101303-60dd846c1525103e4a37a5d5.jpg
20210630-101303-60dd846c1525103e4a37a5d5.jpg

Ilustrasi bumbu yang disiapkan untuk  baluran saat membakar ayam, dokpri Yuli.  
Ilustrasi bumbu yang disiapkan untuk  baluran saat membakar ayam, dokpri Yuli.  
Ilustrasi bumbu yang disiapkan untuk  baluran saat membakar ayam, dokpri Yuli.  
Ilustrasi bumbu yang disiapkan untuk  baluran saat membakar ayam, dokpri Yuli.  
 
  • 4 siung bawang merah, kupas, cuci sisihkan
  • 2 siung bawang putih, kupas, cuci lalu haluskan kedua bahan.

Taruh bumbu diwadah bascom, atau loyang yang besar, tambahkan kecap, gula pasir, ketumbar bubuk, sedikit garam aduk rata. Foto di atas belum saya tambahkan kuah kaldu untuk mencairkan bumbu.

  Ayam yang sudah dilumuri bumbu bakar, didiamkan sesaat agar bumbu meresap. Dokpri Yuli.
  Ayam yang sudah dilumuri bumbu bakar, didiamkan sesaat agar bumbu meresap. Dokpri Yuli.

Kemudian ambil daging ayam secara bertahap, lumuri dengan bumbu tersebut, diamkan 5 menit supaya bumbu meresap.

 Gambar saat memanggang ayam. Dokpri Yuli
 Gambar saat memanggang ayam. Dokpri Yuli

Siapkan anglo, taruh arang di tempat pembakaran, tambahkan kertas atau minyak tanah secukupnya lalu sulut dengan korek api hingga tercipta bara.

Setelah api tersulut dan membara dengan sempurna, ambil pemanggan. Susun ayam satu persatu, lalu tangkupkan pegangan di atas bara.

Sesekali olesi daging dengan baluran bumbu menggunakan kuas, kemudian dibolak-balik hingga ayam matang kecokelatan. Lalu susun di piring saji.

***

Disaat bersamaan keseruan benar-benar terjadi hingga membuat gempar seisi dapur.

Saat membakar ayam, pasti ada kepulan asap dari bara. Apalagi prosenya di dapur.

Sebenarnya ada ruangan terbuka di atas kolam. Namun, Pak tukang menutup sebagian tempat itu hingga asap semumpel(asap tidak bisa keluar ruangan) sehingga membuat makin pekat.

Terpikir dalam hati ingin mengambil buah ketimun di kulkas sebagai lalapan. Namun, niat itu saya urungkan. Karena ayam akan bersanding dengan oseng daun pepaya dan sambal. 

Tetapi entah kenapa hati kuat ingin mengambil timun, yah, sekedar untuk hiasan di piring.

Qodarullah, Allah menuntun saya untuk tetap membuka kulkas.

Ya, Allah...!

Pekik saya ketika melihat kepulan asap atau uap lemari pendingin yang putih pekat 5 kali lipat dari hari-hari biasa.

Saya cek dalamnya, "moso kulkas-se kobong!" 

Mendengar kata itu semua orang segera mendekat, termasuk suami yang berada di ruang sebelah.

Saking terkejutnya, spontan saluran kabel ducabut. Serta membiarkan pintu terbuka untuk beberapa saat hingga asap keluar. Bahkan, sampai beberapa jam baru saya colokin stikernya.

Hingga sore pun masih tetap berpikir, kenapa ada asap. Apa iya, asapnya masuk ke kulkas?

Banyak petanyaan tiada dapat jawaban

 Gambar suhu kulkas, setiap hari. Dokpri Yuli
 Gambar suhu kulkas, setiap hari. Dokpri Yuli

Akhirnya saya lihat suhu yang tertera di dalam kulkas tersemat di angka 3 bersanding 2 seperti gambar. Tapi kenapa uapnya sangat tebal?

Ini menjadi PR untuk kami, yang terpenting resep ayam bacem bakar telah matang. Alhamdulillah meski saat itu tidak mencicipi, tapi saat santap saya begitu menikmati olahan ini.

 Hemmm, enak tenan!

Silakan mencoba, semoga bermanfaat.

Salam hangat selalu.

#KreasiDapurYuliyanti

#ResepAyamBacemBakar

#Tulisanke-127

#Klaten, 01 Juli 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun